embang — Dharma Wanita Persatuan Kemenag Rembang mengadakan sosialisasi pencegahan stunting pada Kamis (19/9/2019) di aula Kemenag Rembang. Acara ini menghadirkan narasumber dari Puskesmas Rembang, Sulasmi dan diikuti oleh sekitar 60 peserta.
peserta yang menghadiri acara ini tampak antusias menyimak penjelasan dari narasumber, karena memberikan pengetahuan yang baru dan penting bagi keberlangsungan keluarga.
Dalam paparannya, Sulasmi menjelaskan, stunting bukanlah cebol seperti anggapan banyak orang. “Cebol itu keturunan dari gen. Sedangkan stunting adalah ukuran tinggi badan tidak normal karena asupan gizi yang kurang ketika ibu hamil,” jelasnya.
Menurut medis, tinggi normal bayi laki-laki yaitu 48 cm. Sedangkan bayi perempuan yaitu 47 cm. “Salah satu faktor stunting adalah kurangnya asupan makanan protein hewani ketika ibu hamil dan menyusui. Kalau sudah terjadi tinggi bayi lahir kurang dari normal, maka ibu menyusui bisa mengantisipasinya Dengan mengonsumsi banyak protein hewani, yaitu daging,” imbuh Sulasmi.
Salah satu peserta, Sri Kurniati mengatakan, materi sosialisasi stunting ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu. Sri yang juga pengurus harian DWP Kemenag Rembang berharap, peserta bisa menyosialisasikan materi kepada rekan-rekan di satker masing-masing. “Sosialisasi ini sangat bermanfaat dan kami harap bisa disampaikan kepada masing-masing anggota,” katanya.
Perkuat dengan akhlak
Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, Atho'illah berpendapat, memenuhi kebutuhan gizi ketika hamil dan menyusui patut dilakukan oleh ibu untuk melahirkan generasi yang kuat, cerdas, dan sehat. Tak hanya itu, untuk menjadi generasi andal, kesehatan dan kecerdasan anak harus diimbangi dengan akhlak. ” Untuk mewujudkan generasi yang berkualitas, tak cukup hanya dengan sehat, namun juga cerdas dan berakhlakul karimah,” ujar Atho'illah.—iq