Rembang (Kemenag) — Kerukunan bangsa Indonesia sudah ada sejak dahulu. Kerukunan merupakan warisan leluhur bangsa yang harus ditingkatkan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkuat keutuhan bangsa.
Demikian ditekankan oleh Pengasuh Ponpes Kauman Lasem, KH Zaim Ahmad Ma’shoem dalam tasyakuran Hari Amal Bhakti ke-79 Kementerian Agama tingkat Kabupaten Rembang, Rabu (8/1/2024) di aula Kemenag Rembang.
Menurut Gus Zaim, kerukunan umat beragama masyarakat Indonesia sudah ada sejak dahulu. Salah satunya terbukti dalam perang kuning Lasem yang melibatkan etnis Tionghoa, Arab dan Jawa.
“Untuk melawan penjajah Belanda, 3 tokoh agama dari Lasem Raden Panji Margono, Raden Ngabehi Widyaningrat (Oei Ing Kiat), dan Kyai Ali Badawi menyerukan rakyat Lasem untuk melawan penjajah Belanda,” katanya.
Gus Zaim menilai, kerukunan di Indonesia perlu diterapkan secara berkelanjutan untuk menjaga keutuhan bangsa. “Tidak ada di dunia ini yang rukunnya seperti bangsa Indonesia, di tengah masyarakatnya yang begitu beragam, baik suku, bahasa hingga agama. Di mana bisa melakukan manajemen konflik dengan luar biasa. Kalau di negara-negara lain ada sedikit perbedaan sudah bertikai. Peperangan juga tidak berhenti,” ungkapnya.
Gus Zaim berharap, kerukunan sebagaimana yang menjadi tema HAB ke-79 ini bisa diaplikasikan oleh seluruh masyarakat Indonesia, utamanya Kabupaten Rembang. “Di sini Kemenag dan FKUB memiliki peran penting untuk peningkatan kualitas kerukunan ini,” tuturnya.
Tasyakuran ini merupakan puncak acara dari rangkaian HAB ke-79 Kementerian Agama yang digelar oleh Kemenag Rembang.
Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, H. Moh. Mukson menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah mendukung suksesnya rangkaian acara HAB. Selain tasyakuran, beberapa kegiatan yang telah terselenggara yaitu lomba, Mumtaza dan Kemenag Rembang Bersholawat, Bakti Sosial, dan Upacara Bendera.
Dalam tasyakuran ini, Kemenag Rembang dan DWP Kemenag Rembang memberikan santunan kepada 7 anak yatim piatu. Selain itu juga bantuan sembako kepada mustahik, dan penyerahan cendera mata kepada Penyuluh Agama Islam yang telah purna tugas.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua FKUB Kabupaten Rembang KH Atho’illah dan Ketua Baznas Kabupaten Rembang H. Moh. Ali Anshory.
Humas