Rembang – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang bekerja sama dengan PKBI dan Dinas Kesehatan menggelar Bimbingan Perkawinan (Binwin), Jumat (15/8/2025) di aula Puskesmas Kecamatan Pancur.
Dalam Bimwin ini, diluncurkan program “Si Rama Sinta” (Gerakan Remaja Pra Nikah Atasi Stunting) pada Jumat (15/8/2025) di Aula Puskesmas Kecamatan Pancur.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan Kementerian Agama dan Puskesmas Pancur, dengan tujuan mempercepat penurunan angka stunting serta memberdayakan remaja melalui edukasi, aksi nyata, dan layanan kesehatan.
Kegiatan diikuti oleh 18 pasang calon pengantin (catin) mengikuti dengan menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, antara lain dr. Khanada Wanodyatama Pertiwi (Puskesmas Pancur), IDwi Wahyuni (PKBI Rembang), dan Muthmainnah (Kementerian Agama Rembang).
Ketua PKBI Rembang, Halimatusa’diyah, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memiliki pengalaman menjalankan program serupa pada 2024, yakni “Raga Genting” (Gerakan Keluarga Cegah Stunting) di Desa Pasar Banggi dan Sumbergirang.
Menurutnya, “Si Rama Sinta” adalah langkah lanjutan yang memberikan manfaat nyata bagi calon pengantin. “Berumah tangga tidak cukup hanya dengan modal cinta, tetapi juga memerlukan pengetahuan, kesiapan mental, ekonomi, dan kesehatan,” tegasnya.
Kasi Bimas Islam Kemenag Rembang, Sarip menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan target pemerintah, khususnya arahan Presiden, untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen.
Ia menambahkan, program Bimbingan Perkawinan dari Kemenag dapat disinergikan dengan PKBI. “Sesuai Surat Edaran Bimas Islam Nomor 2 Tahun 2024, catin wajib mengikuti bimbingan perkawinan sebagai bekal ilmu dan keterampilan dalam membina rumah tangga,” jelasnya.
Kepala UPT Puskesmas Pancur, dr. Samsul Anwar, dalam sambutannya menilai kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi yang sangat baik. “Program ini bukan hanya membahas penurunan stunting, tetapi juga pencegahan pernikahan dini, kesehatan reproduksi, dan isu-isu penting lainnya.
Pendekatan lintas sektor seperti ini akan memberikan dampak lebih luas bagi kesehatan masyarakat,” ujarnya.Selama kegiatan, para peserta mendapatkan materi yang komprehensif mulai dari kesehatan reproduksi, gizi, kesiapan mental, hingga strategi membangun keluarga sehat.
Harapannya, kegiatan ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menggalang sinergi lintas sektor dalam upaya pencegahan stunting, sehingga generasi mendatang tumbuh sehat, cerdas, dan berkualitas.
Kontributor: A. Syafi’i
Editor : Iqoh










