Rembang (Humas) – Ja’far Shodiq Hibatullah, siswa MA Riyadlotut Tholabah Sedan berhasil menyabet predikat Presenter Terbaik dalam Simposium Jurnal Social Welfare yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia pada awal Oktober 2024.
Prestasi ini didapatkan setelah Ja’far meraih medali perak di ajang Myres di Ternate pada tanggal 2-7 September 2024.
Setelah lomba Myres, Ja’far Shodiq Hibatullah mencoba untuk mendaftar sebagai presenter di The 2024 Symposium Of The Journal Of Social Welfare Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Keraguan sempat menyelimuti Ibat (panggilan akrab), namun setelah berdiskusi dengan guru pembimbing dan tim risetnya, ia akhirnya memberanikan diri untuk mengirimkan artikel ilmiah. Artikel tersebut berjudul “Ketoke Kuat, Nyatane Sekarat. Problematika Pelajar Putus Sekolah Akibat Hamil di Luar Nikah.”
“Awalnya ragu untuk mengirim journal ini, karena kalau melihat event yang ada itu sangat bergengsi dan pesertanya pun juga tidak sembarang orang menurut saya. Tapi setelah mendapat arahan dari ibu Khusna selaku guru bimbingan Riset, saya akhirnya memberanikan diri untuk ikut,” ujar Ibat.
Kabar gembira pun datang tatkala artikel tersebut dinyatakan lolos sebagai salah satu dari 26 besar artikel terbaik tingkat nasional pada tanggal 28 September 2024. Ibat kemudian diundang untuk mempresentasikan karyanya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, yang berlokasi di Depok, Jakarta.
Dalam seminar nasional yang diadakan di FISIP UI tersebut, beberapa presenter berasal dari negara tetangga, termasuk Thailand, serta akademisi dan praktisi dari universitas terkemuka di Indonesia. Kejutan semakin bertambah ketika diketahui bahwa Ja’far Shodiq Hibatullah merupakan satu-satunya presenter dari kalangan siswa SMA/MA sederajat.
“Pihak editor jurnal FISIP UI sempat ragu dan berusaha memastikan apakah saya benar-benar berstatus pelajar,” ungkap Ibat.
Penyelenggara sempat merasa ragu, karena kecil kemungkinan seorang pelajar mampu menjadi presenter di seminar nasional. Meskipun demikian, ia berhasil membuktikan kemampuannya dan siap untuk berbagi pengetahuan di hadapan para akademisi dan praktisi ternama.
Beberapa presenter berasal dari negara tetangga seperti Thailand dan lainya merupakan akademisi seperti dosen dan beberapa praktisi dari universitas terkemuka di Indonesia. Lebih mengejutkan lagi ketika diberitahu bahwa Ja’far Shodiq Hibatullah merupakan satu-satunya presenter dari siswa SMA/MA sederajat. Bahkan pihak editor jurnal FISIP UI sempat ragu dan berusaha memastikan bahwa dia benar-benar berstatus pelajar atau tidak, karena kecil kemungkinan seorang pelajar mampu menjadi presenter di seminar nasional.
”Setelah mengetahui bahwa artikel yang dikirim lolos, perasaan saya antara senang dan masih ragu. Apakah memang benar saya harus menjadi pengisi pada seminar tersebut gitu. Namun setelah diyakinkan oleh bu Khusna dan orang tua, saya akhirnya berangkat,” pungkas ibat.
Kegiatan diawali oleh seminar nasional yang diikuti oleh seluruh mahasiswa dan seluruh civitas akademika FISIP UI Jakarta. Beberapa pemateri yang hadir, di antaranya adalah Dr. Ruddy Kaharuddin Gobel (Centre for policy development Australia), Prof. Rusbandi Rukminto Adi (Head of department of social welfare UI), Dr Imran (Acting regent of Subang), Prof. Bambang Shergi Laksmono (Professor of Social Welfare Studies) yang di moderator oleh Prof. Fentiny Nugroho (Professor of Social Welfare Studies).
Ketika mempresentasikan artikel tersebut, banyak pertanyaan diajukan peserta. Mereka kembali memastikan bahwa status Ibat adalah pelajar. Peserta seminar sempat terkesima dan tidak percaya dengan paparan yang disampaikan. Berkat presentasi yang memukau, Ibat kembali mendapatkan apresiasi. Ibat yang hanya seorang pelajar dari madrasah dinilai dapat melakukan penelitian yang cukup detail seperti tesis bahkan disertasi.
Kejutan terakhir ketika dinyatakan berhak mendapatkan penghargaan The Best Presenter Simposium Jurnal Social Welfare Universitas Indonesia.