Rembang – Kemenag Rembang mengimbau kepada masyarakat untuk menggelar Pilkades secara aman dan damai. Konflik yang dimungkinkan akan terjadi diharapkan dapat disikapi secara bijaksana sehingga bisa segera diatasi.
Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang juga Dewan Penasehat FKUB Kabupaten Rembang, Moh. Muhson dalam acara Tatap Muka dan Silaturahmi tokoh agama menjelang Pilkades yang digelar oleh Polres Rembang, Rabu (28/8/2019) di aula setempat. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan tokoh lintas agama dan beberapa instansi terkait.
Menurut Muhson, momen Pilkades tak ubahnya seperti pemilihan-pemilihan lainnya, seperti Pilkada, Pileg, dan Pilpres. “Gesekan-gesekan yang akan terjadi di Pilkades itu pastilah ada. Termasuk dari segi agama apabila calonnya dari agama yang berbeda dari para pemilihnya,” kata Muhson.
Menurut Muhson, jabatan Kepala Desa menjadi posisi yang bergengsi yang mengakibatkan persaingan yang begitu ketat. Bahkan ada sesama calon saling bermusuhan. Untuk menyikapi ini, Muhson mengimbau kepada para tokoh agama untuk bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat menciptakan Pilkades yang aman dan damai. “Tanpa ada hal-hal yang memicu konflik, termasuk konflik agama,” sambung Muhson.
Kabag Operasional Polres Rembang, Yohan Setiajid mengimbau masyarakat agar turut menciptakan Pilkades dengan kondusif. Apabila ada masalah, segera diadakan dialog untuk mencari solusinya. “Setiap ada konflik yang ditunggangi masalah politik harus cepat diselesaikan agar tidak berlarut-larut,” katanya.
Dikatakannya, sudah terbit peraturan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah terkait penyelenggara Pilkades. Antara lain, panitia dan saksi harus bersikap netral. Dan ketegasan dalam hukum jika ditemui pelanggaran. “Upaya ini dilakukan untuk menciptakan Pilkades yang aman dan damai,” ujarnya. – iq