Rembang—Rabu, 3 Agustus menjadi hari terakhir bagi calon jemaah haji Rembang melakukan manasik haji. Lantaran mereka mengikuti penutupan manasik haji di Pendopo Museum Kartini, Rembang. Dalam penutupan tersebut, Bupati Rembang, Abdul Hafidz secara resmi melepas calon jemaah haji.
Dalam sambutannya, Bupati meminta kepada jemaah untuk menjaga kondisi fisik karena cuaca yang ekstrem. Selain itu, Bupati juga mengimbau agar jemaah fokus dalam beribadah. “Jangan sampai ketinggalan rukun dan wajib haji hanya karena sedang jalan-jalan berbelanja,” tandasnya memberikan contoh.
Menurut Bupati, tanggal yang paling penting dalam pelaksanaan haji adalah tanggal 9 dan 10 arafah, di mana jemaah wajib melakukan wukuf di padang Arafah. Adapun waktunya yaitu mulai dari tergelincir matahari tanggal 9 dzulhijjah sampai dengan terbit fajar tanggal 10 dzulhijjah.
“Kalau tidak wukuf di Arafah, maka tidak dapat disebut haji. Oleh karenanya, jamaah agar jangan ke mana-mana selain melakukan wukuf di Arafah. Karena waktunya sangat terbatas,” ujarnya.
Menurut jadual, calhaj asal Rembang akan berangkat pada gelombang II. Untuk kloter 38 akan sampai di Donohudan pada tanggal 24 Agustus pukul 07.00 WIB, kloter 48 pada 27 Agustus pukul 12.00 WIB, dan kloter 65 pada 1 September pukul. 15.00 WIB.—Shofatus Shodiqoh