KUA Pamotan — Ketika bayi sudah berumur dua tahun, maka seorang ibu harus tega melepas anaknya dari ketergantungan minum ASI. Karena secara medis, ASI tersebut sudah tidak baik bagi kesehatan bayi. Ini bukti bahwa agama sudah memperhatikan urgensinya kesehatan bagi anak balita.
Hal itu di sampaikan Sri Setyaninsih, PAH KUA Pamotan dalam acara sosialisasi pencegahan Stunting di balai desa Tempaling kecamatan Pamotan kabupaten Rembang, Selasa (26/07/2022).
Sembari membaca Ayat 33 surat Al Baqarah, di hadapan para peserta yang didominasi ibu-ibu, Setyaninsih menjelaskan, salah satu nikmat besar adalah nikmat kesehatan, sehingga manusia bisa menikmati kehidupan ini, juga mampu menjalankan syariat agama.
“Ini sesuai sabda Baginda Rosulullah saw : Seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih di cintai Allah daripada orang mukmin yang lemah,” jelasnya.
Lebih lanjut Penyuluh Agama yang juga pengurus JMQH kabupaten Rembang, juga Menjelaskan Al-quran juga sudah menggarisbawahi pentingnya menciptakan generasi yang kuat.
“Agama sudah jelas mengingatkan kita, sesuai firman Allah dalam QS An Nisa ayat 9 : Dan hendaklah mereka takut, jika meninggalkan keturunan mereka dalam keadaan lemah. Baik lemah secara fisik atau tidak normal kesehatannya, maupun lemah dalam berpikir juga lemah dalam hal ekonomi nantinya. Maka progam KB (Keluarga Berencana) yang di galakan pemerintah ini untuk bertujuan mensejahterakan dan kebahagiaan rakyatnya,” pungkasnya.
Kepala BKKBN Pamotan, Teguh Dwi Ardiyanto, menyampaikan terimakasih kepada Penyuluh Agama Islam KUA Pamotan dan mengajak semua pihak untuk mendukung program ini.
“Terimakasih penjelasannya Bu Nyai Tia. Banyak ilmu yang kita dapat hari ini. Dan apa yang di programkan pemerintah termasuk pencegahan stunting juga KB adalah progam yang berdasarkan syariat agama,”ucapnya. (Tia/iq)