Rembang – Ada yang berbeda pada pelaksanaan upacara 17 Agustus 2022. Segenap ASN dan pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang mengikuti upacara bendera tersebut dengan mengenakan baju adat.
Upacara yang digelar di halaman PLHUT Kemenag Rembang ini dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB. Bertindak sebagai inspektur upacara yaitu Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Rembang, H. Moh. Mukson.
Moh. Mukson mengatakan, pengenaan pakaian adat ini sesuai dengan imbauan Kepala Kanwil Provinsi Jawa Tengah. “Semua peserta upacara dari unsur Kemenag se-jawa Tengah mengenakan pakaian adat,” kata Mukson.
Jajaran pejabat terlihat memakai beskap (putra) dan setelah kebaya (putri). Sementara pengubar bendera tampak mengenakan baju adat Bali-Jawa. Sebagian peserta upacara mengenakan adat Minangkabau dan sebagian besar mengenakan adat Jawa.
Mukson mengatakan, pakaian adat ini menunjukkan keberagaman Indonesia yang harus dijaga dalam keutuhan NKRI. “Bangs aini terbentuk ada ribuan pula dan ratusan suku dan Bahasa, juga budaya. Maka kita harus uri-uri,” kata Mukson.
Pada amanatnya, Mukson membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo. Gubernur menekankan, negara ini tidak hanya punya satu agama, suku, ras dan golongan. Namun negara ini terbentuk atas keterlibatan suku, agama, ras dan golongan.
Gubernur menekankan, perselisihan akan membawa kehancuran seperti yang terjadi di Libya, Suriah, Afganistan, Irak, mengucaokan terima kasih kepada warga Jateng yang tetap hidup rukun dan gayeng, saling ngajeni dan handarbeni. — iq