Rembang – Memperingati Hari Amal Bakti ke-74 Kementerian Agama RI tingkat Kabupaten Rembang, diadakan tasyakuran dan santunan dhuafa. Acara ini diadakan pada kamis (2/1/2020) di aula Kemenag Rembang.
Acara tasyakuran diisi dengan khotmil qur’an dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Kakankemenag Rembang, Atho’illah. Sementara takhtimul quran dipimpin oleh KH Chatib Mabrur.
Turut hadir dalam khotmil quran ini, Kepala Madrasah Negeri, Kaur TU Madrasah Negeri, Kepala KUA Kecamatan, Penghulu, dan penyuluh PNS. Khotmil qur’an ini diakhiri dengan pembacaan doa yang disampaikan oleh KH Chatib Mabrur. Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang Atho’illah secara langsung memimpin khotmil qur’an ini. Atho’illah juga menyampaikan sambutan kepada seluruh peserta khotmil qur’an.
Dalam sambutannya, Atho’illah meminta segenap ASN untuk melakukan refleksi. “Usia 74 adalah usia yang sudah lanjut. Kita sebagai ASN, harus bisa memberikan teladan kepada masyarakat dan meningkatkan kinerja kita untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” kata Atho’illah.
Koordinator tasyakuran, Jasim menyebutkan, tasyakuran ini adalah sebagai ungkapkan syukur ASN Kemenag Rembang telah mengabdi kepada lembaga ini dengan segala pemberian fasilitas yang diberikan oleh negara.
Usai takhtimul quran, diadakan santunan kepada 28 anak yatim piatu. Santunan ini diberikan sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia Allah yang diberikan ASN melalui lembaga Kementerian Agama, Kemenag Rembang membagikan tali asih kepada sejumlah yatim piatu dan dhuafa.
Anak yatim piatu dan dhuafa tersebut telah didata oleh panitia bakti sosial dan diberikan santunan berupa uang tunai sebesar Rp 500 ribu/anak. Koordinator bakti sosial yang juga selaku Gara Syariah Kemenag Rembang, Ali Muhyidin mengatakan, santunan ini berasal dari seluruh ASN di Kementerian Agama Kabupaten Rembang yang menitipan sebagian rezeki mereka kepada panitia untuk disampaikan kepada anak-anak yang kurang mampu.
“Anak-anak ini adalah rekomendasi dari pada ASN Rembang. Dari saudara maupun tetangga yang hidup dalam kekurangan,” kata Ali. – iq