Rembang – Seluruh siswa kelas IX MTs Negeri 2 Rembang, mengikuti ujian madrasah yang dilaksanakan secara tatap muka pada Senin (21/3/2022).
Dari pantauan pelaksanaan pada hari pertama di jam pertama ini, seluruh siswa tetap mentaati peraturan protokol kesehatan dengan memakai masker. Peserta ujian berjumlah 156 yang dibagi dalam 12 ruangan ini sangat serius mengerjakan soal-soal mereka.
Wakamad Bidang Kurikulum MTs Negeri 2 Rembang, Henry Retno Timur menuturkan, pada hari pertama ini ujian ini sudah dipastikan semua siswa bisa hadir dan mengikuti ujian. Hal ini dipantau dari presensi tiap ruangan. “Alhamdulillah semua siswa bisa ikut ujian bersama, tidak ada siswa yang ijin atau udzur, ” ujarnya.
Henry menjelaskan untuk hari pertama ada dua mata pelajaran yang diujikan, yaitu Al-Qur'an Hadist dan SKI, untuk hari-hari berikutnya sesuai dengan jadwal ada 2 mata pelajaran setiap hari yang harus dikerjakan siswa.
Henry mengatakan, penerapan protokol kesehatan tetap dilaksanakan.
Seperti sebelum memasuki area madrasah suhu tubuh dicek terlebih dahulu, setelah itu mencuci tangan dengan sabun, dan selama pelaksanaan ujian masker harus tetap dipakai. Termasuk jarak tempat duduk antar siswa yang diatur dan jumlah siswa dalam satu kelas dibatasi maksimal 15 peserta.
“Siswa masuk ke ruang kelas sejak pukul 07.00 WIB dan mulai mengerjakan soal pukul 07.30 WIB – 08.30 WIB untuk sesi pertama. Kemudian sesi kedua mulai pukul 09.00 WIB – 10.30 WIB. Ada jam istirahat tapi siswa dianjurkan tetap berada di sekitar ruangan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala MTs Negeri 2 Rembang, Muhammad Yunus Anis mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari panitia terkait pelaksanaan ujian madrasah. “Dari 156 siswa saya mendapat laporan hari ini tidak ada siswa yang ijin atau alpa. Hal ini berarti semua siswa Alhamdulillah dalam keadaan sehat. Panitia ditekankan untuk terus memantau keadaan Kelas selama pelaksanaan ujian,” ungkapnya.
Orangtua siswa merespon positif terkait kabar ujian madrasah yang sudah diperbolehkan secara tatap muka. Karena dari siswa pun terlalu lama belajar dari rumah sangat kelihatan perbedaannya, mereka jadi sulit untuk menerima pelajaran, motivasi belajar sangat kurang, dan lain-lain imbasnya berpengaruh kepada prestasi siswa yang juga menurun. “Nilai siswa pun tidak semaksimal saat mereka belajar tatap muka,” ungkap salah satu orang tua siswa saat menghantarkan anaknya berangkat ke madrasah.
Penulis : Slamet Winarto
Editor : Shofatus Shodiqoh