Rembang—Kamis (7/4) merupakan hari terakhir bagi santri yang tergabung dalam kelompok belajar mengikuti Ujian Nasional (UN) Paket C. Ujian yang setara dengan SMA/SMK/MA ini sudah dimulai sejak Senin (4/7), bertempat di SMP 5 Rembang.
Para santri terlihat antusias mengikuti UN tersebut. Sekitar 80 santri tersebut terbagi dalam dua kelompok belajar (Pokjar), yaitu Pokjar Al-Hidayah Karangmangu, Sarang, dan Pokjar Tahfidzul Qur’an, Sedan. Mereka merupakan bagian dari 465 peserta UN paket C dari seluruh Kecamatan se-Kabupaten Rembang.
Sebagian santri tersebut terlihat telah berumur puluhan tahun. Abdur Rofik, Penanggung jawab Pokjar Tahfidzul Qur’an mengatakan, usia tertua peserta ujian adalah 40 tahun. Sementara dari Pokjar Al-Hidayah mengikutsertakan peserta tertua berumur 37 tahun. Sebagian para santri merupakan satri tidak muqim dari masyarakat sekitar, yang nyantri di pondok terkait. Sementara sebagian besar sekitar 70 persen memang merupakan santri muqim.
Irfan mengatakan, kendati telah hampir mendekati setengah abad, tapi semangat mereka untuk melanjutkan pendidikan cukuplah tinggi. Kendati motivasi mereka di antaranya adalah karena tuntutan profesi. “Sebagian mereka yang sudah berumur merupakan perangkat desa yang diharuskan memiliki ijasah SMA,” kata Irfan. Kendati demikian Irfan berharap ijasah SMA tersebut bisa digunakan untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Kepala Seksi Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren Kankemenag Kabupaten Rembang, Musthofa selama empat hari melakukan monitoring selama pelaksanaan UN Paket C tersebut. Dari monitoring tersebut tidak ditemukan kendala, dan UN berjalan lancar.—Shofatus Shodiqoh