Rembang—Kerukunan umat beragama di Kecamatan Lasem diharapkan selalu terjaga. Hal ini mengingat kota tua yang unik ini memiliki keberagaman, baik etnis, budaya, maupun agama. Demikian mengemuka dalam rapat koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Rembang yang berlangsung pada Jum’at (30/10).
Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Rembang, Kartono, Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah, Jajaran Muspika Lasem, segenap pengurus FKUB, dan tokoh agama di Lasem.
Dalam kesempatan tersebut, Kartono menandaskan pertingnya komunikasi untuk menjaga keharmonisan kehidupan umat beragama di Lasem. Karena tanpa komunikasi yang baik, hal-hal yang bersifat sensitif sangat mungkin akan memunculkan konflik antar umat beragama di Lasem.
Sebaliknya, Atho’illah mengemukakan tentang pentingnya kerjasama dalam kehidupan sehari-hari agar kerukunan tersebut tetap terjaga. Senada dengan Atho’illah, Camat Lasem Kukub Purwasana juga telah berupaya untuk menjaga kondusivitas masyarakat Lasem. Mengingat kota ini sarat dengan budaya Jawa dan Cina. Dan juga berbagai julukan, yaitu Kota Santri, Tiongkok Kecil, dan Kota Batik.—Shofatus Shodiqoh