Rembang (Humas) – Desa Gambiran Kecamatan Pamotan adalah salah satu desa yang dicanangkan sebagai Kampung Zakat oleh Kementerian Agama. Desa ini adalah satu dari dua desa se-Jawa Tengah yang ditunjuk sebagai Kampung Zakat.
Selama tiga tahun ke depan, desa ini akan diberikan advokasi untuk pemberdayaan SDM, pertanian, peternakan, ekonomi, dan sektor lainnya. Kampung Zakat sendiri merupakan program Kemenag yang berkolaborasi dengan BAZNAS dan sejumlah Le,baga Amil Zakat (LAZ).
Sebagai advokasi pemberdayaan pertanian, Kemenag Rembang memberikan pembekalan pengetahuan cara membuat pupuk semi organik. Kegiatan ini diadakan pada Kamis (22/8/2024) di aula Balai Desa Gambiran.
Pembekalan ini menghadirkan narasumber pegiatan peternak dan petani organik yaitu Sri Hartono, Pandu Mahendra, Selamet Supriyadi. Dan dihadiri oleh puluhan warga petani.
Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Rembang, Sri Farida Ristiyana mengatakan, pembekalan ini diadakan untuk mengembangkan pertanian di Desa Gambiran. “Kebetulan di desa ini juga banyak peternak. Kotoran hewan nanti bisa dibuat pupuk organik agar pertanian mereka menghasilkan produk yang bagus dan berkualitas,” kata Farida.
Dikatakannya, dengan penggunaan pupuk organik, pengeluaran operasional para petani akan jauh lebih murah. Dari praktik Latihan pembuatan pupuk organik sebanyak 200 liter hanya membutuhan biaya sekitar Rp250ribu. Pupuk ini bisa digunakan untuk lebih dari satu hektar sawah. “Tentu biaya yang sangat murah,”kata Farida.
Pandu Mahendra mengatakan, pihaknya mendorong warga Desa Gambiran untuk membentuk kelompok tani. Dengan adanya pembekalan ini, dia berharap koordinatornya bisa memotivasi anggota kelompoknya untuk mengembangkan pertaniannya.
Sekretaris Desa Gambiran Masduki menyampaikan terima kasih kepada Kemenag Rembang yang telah memfasilitasi pembekalan pelatihan pembuatan pupuk organik. “Kegiatan hari ini sangat bermanfaat. Petani dan peternak jadi tahu bagaimana memanfaatkan kotoran hewan ternak menjadi pupuk organik,” kata Masduki.
Desa Gambiran sendiri adalah desa yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari pusat kota Pamotan, Kabupaten Rembang. Sebagian besar warganya memang bermata pencaharian petani dan peternak. Pihak Kemenag Rembang akan terus memberdayakan desa dengan menggandeng berbagai pihak. Termasuk dengan bantuan Lembaga Amil Zakat yang sudah menyetujui untuk mendukung pengembangan des aini, yaitu LAZ Al-Azhar dan LAZ MKU.
“Harapannya perekonomian akan maju, masyarakat akan sejahtera, dan status masyarakat akan naik dari mustahiq menjadi muzakki,” kata Farida. — iq