Rembang – Memperingati Hari Santri, Pemerintah Kabupaten Rembang menggelar apel di alun-alun Rembang pada Minggu (22/10) di alun-alun Rembang. Upacara yang dihadiri oleh ribuan warga Rembang ini menghadirkan Bupati Rembang, Abdul Hafidz sebagai pembina apel.
Ribuan santri tersebut berasal dari seluruh kecamatan di Rembang, utamanya dari pondok pesantren, madrasah, dan ormas Islam. Peserta, petugas upacara, dan undangan, hingga Bupati, semuanya mengenakan sarung dan baju putih, serta songkok ala santri.
Dalam sambutannya, Bupati Rembang mendorong para santri untuk menjadi teladan bagi masyarakat. “Saya pesan dua hal yang paling penting, yaitu sebagai santri harus bisa mengikuti perkembangan zaman, santri harus menjadi teladan bagi umat” kata Bupati Rembang.
Menurut Bupati, santri harus memiliki wawasan yang luas serta bersikap tegas dalam setiap menghadapi persoalan. Selain itu, santri masa kini dituntut fleksibel dalam menerapkan ajaran agama islam.
“Santri harus mengikuti perkembangan zaman, menghadapinya dengan hati-hati dan bijak. Santri masa kini tidak boleh kaku, harus fleksibel dalam menerapkan ajaran islam,” imbuh Hafidz.
Usai mengikuti apel, ribuan santri tersebut langsung menata barisan di jalan untuk gelaran Kirab Merah Putih. Longmarch kirab berkisar lima kilometer. Kirab ini diikuti oleh Diikuti oleh delegasi dari Nahdlatul Ulama serta Banom-banomnya, perwakilan pondok pesantren, madrasah diniyyah, sekolah dan berbagai elemen masyarakat lainnya.
Adapun rute kirab yaitu Alun-alun Kota Rembang – Jl. KH. Mansyur – Jl. Dr. Soetomo – Jl. Kartini – Jl. Mojopahit – Jl. Notoprajan – Jl. Dr. Soetomo – Jl. KH. Mansyur – Finish Alun-alun Kota Rembang. — ss