Rembang—Kantor Kementerian Agama bekerjasama dengan Forkominda Rembang, Badan Hisab Rukyah (BHR), Lembaga Pendidikan dan Pengamalan Agama Islam (LP2A), Dewan Masjid Indonesia (DMI), ormas NU dan Muhammadiyah, serta sejumlah ulama menggelar sholat gerhana pada Rabu (9/3) pukul 06.30 WIB di Masjid Agung Rembang.
Sholat yang diimami oleh KH. Taschin ini diikuti secara antusias oleh ribuan warga Rembang guna menyambut peristiwa alama Gerhana Matahari. Bupati Rembang, Abdul hafidz dan jajaran FKPD lainnya, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah beserta jajarannya, juga turut mengikuti sholat ini.
Usai sholat yang berlangsung kurang lebih 20 menit tersebut, dilanjutkan oleh ceramah oleh KH Taschin. Pada tausiyahnya, diungkapkan bahwa ummat Islam hendaknya memanjatkan banyak dzikir dan doa ketika terjadi gerhana. Hal ini sebagaimana yang dibantah oleh Rasulullah Saw. atas sikap umatnya yang kala itu mengaitkan kematian putra Rasulullah Saw wafat pada saat kejadian gerhana.
Dalam sebuah hadis dikatakan: Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah tanda-tanda kebesaran Allah, di mana keduanya tidak akan terjadi disebabkan oleh kematian atau kelahiran seseorang. Apabila kalian meliat sesuatu dari gerhana, maka takutlah dan bersegeralah berdo’a kepada Allah memohon ampunan-Nya, bertakbirlah, dan dirikanlah sholat, dan bersedekahlah.—Shofatus Shodiqoh