Rembang—Pemerintah Kabupaten Rembang bekerjasama dengan sejumlah instansi, lembaga dan organisasi masyarakat menggelar rapat dan silaturahmi di Pendopo lama Kabupaten Rembang, Rabu (2/11). Acara bertemakan ‘Melalui Forum Silaturahmi dan Antar Umat Beragama dan warga masyarakat, kita rawat dan jaga haronisasi kehidupan masyarakat di Kabupaten Rembang tersebut dihadiri oleh Bupati, Kapolres Rembang, Dandim 0720 Rembang, Ketua MUI, jajaran pengurus FKUB, ormas, dan tamu undangan lainnya.
Acara tersebut diadakan untuk menyikapi suasana Politik menjelang Pilkada dan Pilkades 2017 mendatang. Termasuk rencana demonstrasi besok 4 November. Dalam sambutannya, Bupati meminta masyarakat Rembang untuk menjaga stabilitas nasional. Ada atau tidaknya demontrasi yang rencananya akan diadakan besok, 4 November diharapkan tidak memengaruhi stabilitas nasional.
“ Kami ingin bagaimana agar Rembang situasi di Rembang tetap terkendali dan kondusif. Sebab faktor ini yang akan menentukan keberlanjutan pembangunan daerah,” kata Bupati.
Sementara Polres Rembang Sugiharto menambahkan, ketertiban dan keamanan lingkungan menjadi kewajiban semua masyarakat. “Kerukunan hidup umat beragama menjadi kewajiban setiap individu. Masyarakat harus waspada terhadap ancaman dari luar. Karena posisi strategis Indonesia yang terletak di antara dua benua menjadi wilayah yang empuk untuk dijadikan lahan pertempuran ideologi,” papar Sugiharto.
Ketua FKUB Kabupaten Rembang, Amroni menambahkan, untuk menghindari adanya perpecahan antar umat beragama, FKUB mengupayakan komunikasi intensif dengan stakeholder terkait. “Setiap 3 bulan sekali, kita rutin mengadakan silaturahimi dan koordinasi, baik intern pengurus maupun dengan lembaga terkait. Sehingga setiap masalah mengenai kerukunan umat bisa dibicarakan dan terselesaikan,” kata Amroni.
Ketua MUI Kabupaten Rembang, Zainuddin Ja’far menandaskan, semua harus bersepakat, semua agama mengajarkan kepada kita untuk kedamaian, saling menghormati dan bertoleransi. Oleh karena itu, ia meminta kepada semua pihak untuk saling menghargai antarsesama umat beragama, dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum apabila diindikasi terjadi pelanggaran. “Rasulullah itu sangat bertoleransi. Namun ada kalanya Rosulullah juga tegas apabila terjadi pelanggaran syari’at,” pungkasnya..—Shofatus Shodiqoh