Rembang – Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan di Indonesia yang jumlahnya sangat banyak. Sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia, ponpes sebenarnya memiliki banyak keunggulan. Namun keunggulan tersebut belum banyak terekspos di media.
Karena itu, Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, M. Fatah meminta kepada para santri untuk mengungkapkan keunggulan pesantren dengan berbagai tulisan dan disebarkan di media.
Menurut Fatah, pesantren memiliki banyak keistimewaan yang belum diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia. “Sebagai contoh kemandirian pesantren. Berbicara tentang kemandirian, pesantren adalah lembaga pendidikan yang paling mandiri, mulai dari pendanaan, kegiatan pembelajaran, hingga kurikulum,” kata Fatah.
Disampaikan Fatah, ada beberapa kemungkinan faktor yang menjadikan keunggulan pesantren ini belum populer, sehingga perkembangannya belum dianggap signifikan. “Bisa jadi karena cerita tentang pesantren tidak mengungkapkan apa adanya tentang kemandirian pesantren. Atau bisa jadi santri yang belum banyak mewarnainya dengan tulisan-tulisan tentang pesantren,” papar Fatah.
Dengan kegiatan ‘Gerakan Santri Menulis’ ini, Fatah berharap santri akan bergairah untuk memunculkan tulisan dan mengeksposnya di dunia maya. “Orang Indonesia itu tradisi menulisnya masih rendah. Semoga kegiatan ini bisa memunculkan semangat para santri untuk menulis tentang pesantren dan menggaungkan nama besar pesantren,” ucap Fatah.
Wapemred Harian Suara Merdeka, Triyanto triwikromo mengatakan, saat ini masyarakat tengah menghadapi metaverse (dunia baru era digital). Manusia sudah tidak disebut lagi manusia, tapi post human (penggabungan manusia dan teknologi). “Sehingga santri kini juga dituntut untuk tak hanya belajar agama, tapi juga menyerbu teknologi dengan tulisan-tulisan kita. Karena masa depan negeri ini ada di tangan para santri,” ungkapnya. — iq