Rembang –Sebagai dampak dari pandemi Covod19, anggaran kegiatan di semua seksi dan penyelenggara di Kementerian Agama menurun. Di Seksi Pendidikan Madrasah, anggaran berkurang senilai Rp 2 miliar.
Hal ini disampaikan oleh staf Penmad Kemenag Rembang, Chaizatul Chasanah yang bertindak sebagai public speaker di acara Senin Sarana Informasi Kita (Sensasi Kita) pada Senin (29/6/2020) di aula setempat.
Chaiza menyampaikan, pada DIPA 2020, Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Rembang mempunyai anggaran sebanyak Rp 44 miliar. Karena ada recofussing anggaran, maka nilainya menurun menjadi Rp 42 miliar.
Dari Rp 42 miliar itu, sebanyak Rp 21 miliar dianggarkan untuk tunjangan profesi guru dan insentif guru honorer. Sementara 50 % nya dianggarkan untuk BOS MA, MTs, dan MI, serta BOP RA.
Chaiza memaparkan, pada aal tahun sebelum ada recofussing, nilai BOS teranggarkan Rp 1,5 juta/siswa/tahun untuk tingkat MA. Nilai ini naik Rp 100ribu dari tahun 2019 sebesar Rp 1,4 juta/siswa/tahun. Sementara MTs sebesar Rp 1, 1 juta/siswa/tahun. Nilai ini naik Rp 100ribu dari tahun 2019 sebesar Rp 1 juta/siswa/tahun. Sedangkan untuk MI tahun ini dianggarkan Rp 900/siswa/orang sama dengan tahun lalu. Adapun untuk RA, besaran BOP yaitu sebesar Rp 600ribu/siswa/tahun, naik 100% dari tahun lalu yang hanya Rp 400ribu/siswa/tahun.
Namun karena ada recofussing, besaran BOS dan BOP untuk semua jenjang menurun. “Per 1 April, nilainya menurun rata-rata Rp 100ribu untuk MI, MTs, dan MA, dan Rp 200ribu untuk RA,” kata Chaiza.
Sehingga jumlah BOS yang diterima yaitu Rp 1 juta untuk MTs, Rp 1,4 juta untuk MA, dan Rp 400ribu untuk RA