Rembang—Peringatan Hari Santri tahun ini digelar dengan semarak. Setelah menyelenggarakan apel santri pada Sabtu (22/10), rangkaian hari santri ini disambung dengan pelaksanaan kirab merah putih yang diikuti oleh ribuan dari seluruh kecamatan di Rembang pada Minggu pagi (23/10).
Kirab merah putih yang bertemakan “Merajut Kebhinnekaan dan kedaulatan NKRI” ini dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah berkumpul dan berbaris sesuai dengan kelompoknya masing-masing, pasukan kirab dilepas oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz di alunn-alun Rembang.
Peserta kirab ini terdiri atas santri dari berbagai ormas, antara lain NU, IPNU IPPNU, Fatayat, Banser, dan santri ponpes kota Rembang sekitar. Kirab ini mengambil rute alun-alun Rembang – Jalan Dr. Sutomo – perempatan Zaini ke selatan, Jl. Stasiun-jl Krapayak, dan kembali ke alun-alun.
Sebagian pasukan kirab yang membawa ratusan bendera merah putih seolah menggelorakan semangat para santri untuk meneladani dan meneruskan perjuangan santri dalam merebut kemerdekaan. Salah satu organisasi muda lintas agama, yaitu Gema FKUB juga turut memeriahkan kirab tersebut. Selain itu juga muncul kirab batik Lasem yang mencerminkan kebudayaan lokal, serta penampilan marching band.
Kepala Kemenag Kabupaten Rembang melalui Kasubag TU, Mohammad Ali Anshory mengatakan, kirab sebagai sarana syiar dan menghargai perjuangan ulama dan santri terdahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan. “Sudah saatnya sekarang ini kita lanjutkan perjuangan para santri, karena kita juga termasuk santri dan harus bangga menjadi santri,” ungkap Ali kepada para staf Kemenag.
Rangkaian perhelatan Gebyar Hari Santri yang digelar selama dua hari berturut-turut (22-23/10) ini diprakarsai oleh Komunitas Obrolan Santri bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Rembang. —Shofatus Shodiqoh