Rembang – Tampilan musik perkusi yang disajikan oleh anak-anak RA Masyithoh Rembang benar-benar mumukau seluruh peserta Jalan Santai Kerukunan Umat Beragama di alun-alun rembang pada hari Sabtu (15/12/2018).
RA Masyithoh yang beberapa waktu lalu menyabet juara I lomba musik Perkusi tingkat TK/RA se-Kabupaten Rembang kali ini hadir untuk memeriahkan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-73.
RA Masyithoh adalah salah satu RA swasta di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Rembang yang membelajarkan seni khususnya seni musik lebih dini pada anak usia pra sekolah dibawah asuhan Dra. Toharudin salah satu guru MTs Negeri 2 Rembang. “Anak-anak seusia pra sekolah sangat suka memukul-mukul sesuatu, untuk itu kita berfikir apabila diterapkan untuk perkusi pasti mereka akan suka, dengan kata lain perkusi mewadahi keinginan anak yang senang dengan bunyi-bunyian” tutur Marliyah, selaku kepala RA Masyithoh.
Dengan dibantu oleh para pembina yang sekaligus juga Guru di RA Masyithoh di bawah asuhan Toharudin, grup perkusi ini memanfaatkan peralatan yang ada seperti kentongan, drum plastik, dan peralatan lain yang dipadukan dengan alat drumband yang sudah ada dan beberapa gamelan.
Semua guru terlibat secara langsung untuk melatih siswa sehingga menghasilkan suara dan irama yang cukup bagus. “Kami berlatih seminggu sekali selama dua jam” kata Ummi Sa'diyah, salah satu Guru RA Masyithoh.
Sajian musik perkusi dengan lagu Gambang suling, Sambalado dan Kisah Rasul yang di bawakan sekitar 30 siswa dan RA Masyithoh telah memukau penonton sekaligus peserta jalan santai di alun-alun Rembang terlebih penampilan Halwa Afiqa Maulidiya sebagai mayoret dengan gerakan yang menggemaskan.
“Dari start awal latihan sampai pada lomba anak-anak hanya 3 minggu untuk berlatih, Alhamdulillah bisa membuahkan hasil sebagai Juara I saat Lomba Musik Perkusi Tingkat Kabupaten Rembang” ungkap Nelly Prihasyumi, guru RA Masyithoh.
Penampilan pemain perkusi ini mendapatkan sambutan hangat penonton tak terkecuali Bupati dan Wakil Bupati Rembang. “Pendidikan sangat erat dengan kebudayaan. Karena itu ke depan Guru harus bisa mendidik pelajar, menggali bakat yang kemudian dikaitkan dengan budaya dan menjadi bangsa Indonesia yang besar, berpendidikan dan berbudaya”. Kata Bupati Rembang di tengah tepuk tangan sangat meriah dari para penontoh pada akhir pentas. (Wient/iq)