Rembang – Perempuan menjadi figur sentral pendidikan dalam keluarga, baik suami dan anak-anak. Seorang ibu diharapkan mampu menanamkan perilaku jujur pada anak-anak sejak dini, untuk mencegah perilaku korupsi dalam kehidupan sosial.
Demikian dikemukakan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Siti Fatimah Farhani saat kegiatan Pembinaan dan Sosialisasi Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) yang diselenggarakan oleh DWP Kankemenag Kabupaten Rembang pada Kamis (25/7/2019) di aula Kemenag Kabupaten Rembang.
Acara ini dihadiri oleh pengurus DWP Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Ny. Mala Badrussalam dan Ny. Zaenal Fattah. Selain itu hadir pula Kakankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah dan Ketua DWP Kemenag Rembang, Ny. Hidayatun Atho’illah, Kasubag TU Kemenag Rembang beserta istri, segenap jajaran pengurus dan anggota DWP Kemenag Rembang.
Menurut Fatimah, kejujuran yang ditanamkan anak sejak dini akan mampu mencgah perilaku korupsi ketika sudah berkecimpung di masyarakat. Dia menyerukan untuk memberikan sikap jujur, seperti membudayakan antri dan tidak menyontek.
Menurut Fatimah pula, menjadi seorang istri ASN diharapkan bisa trut mengontrol perilaku suami. Istrilah yang memperkuat sikap suami untuk berpegang teguh pada aturan. “Seorang ASN harus berhati-hati terhadap sikap yang terindikasi korupsi atau gratifikasi. Istrilah yang menguatkannya,” ujarnya.
Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah yang turut memberikan sambutan mengatakan, sosialisasi ini sangat penting untuk menjaga marwah Kementerian Agama. Menurutnya, perempuan mempunyai peran yang sangat besar untuk menjaga diri dan keluarganya dari perilaku negatif.
Pada akhir sesi, diadakan permainan ‘Semai’ yang diikuti oleh semua peserta. Permainan ini dipandu oleh Ny. Siti Fatimah Farhani, Ny. Zaenal Fatah, dan Ny. Mala Badrussalam. Fatimah mengatakan, permainan ini mempunyai nilai mendidik kejujuran, kesederhanaan, dan rasa bersyukur. — iq