Sale—Madrasah Tsanawiyah Negeri Sale membuka program Islamic Boarding School ‘Nurul Hikam’. Peresmian program ini dilaksanakan pada Jum’at siang (21/10) di MTsN Sale oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Mohammad Ali Anshory.
Peresmian tersebut dilaksanakan bebarengan dengan penutupan kegiatan English Camp yang berlangsung selama lima hari (17-21/10 ) di lingkungan madrasah. Hadir dalam acara tersebut segenap komite sekolah, guru dan karyawan, serta wali murid.
Sebelum peresmian, Ali Anshory menyampaikan sambutan yang mengapresiasi langkah MTsN Sale membuka program boarding school ini. Ali mengatakan, program ini adalah langkah efektif untuk mengembangkan dan mengintensifkan pembelajaran siswa program bahasa. “Sudah beberapa tahun terakhir ini kami melihat potensi MTsN Sale lebih menonjol dibandingkan yang lain. Banyak yang berhasil mendapatkan beasiswa di beberapa sekolah favorit di kota-kota besar. Ini merupakan sebuah prestasi sendiri. Dan kami minta agar terus dipertahankan,” kata Ali.
Ia pu mendorong para siswa untuk belajar sungguh-sungguh untuk mencapai mimpi mereka. “Orang sukses berawal dari mimpi. Dan kerja keras merupakan modal utama. Kami bangga mempunyai anak-anak desa yang cerdas-cerdas dan fasih berbahasa Inggris. Karena banyak orang-orang sukses yang berasal dari Desa, bahkan Presiden negara ini,” papar Ali.
Sementara Kepala MTsN Sale, Masrum menjelaskan, program asrama ini ditujukan untuk siswa kelas 7,8 dan 9 yang mengikuti program kelas bilingual. Sudah beberapa tahun terakhir ini, puluhan siswa MTsN Sale sudah berhasil meraih beasiswa di beberapa sekolah bertaraf nasional dan internasional. “Salah satu misi kami mencetak generasi bangsa yang handal dan mampu bersaing di dunia internasional,” sambung Masrum.
Asrama ini juga akan mengolaborasikan dengan sistem pembelajaran pondok pesantren. Selain belajar, juga diadakan kegiatan mengaji kitab kuning, tadarus, dan sholat tahajud. Siswa juga dilatih untuk mengisi kultum usai sholat magrib. “Harapan kami menjadi madrasah boarding school yang besar seperti Gontor dan Assalam,” pungkasnya.—Shofatus Shodiqoh