Rembang – Salah satu bentuk pembelajaran di MTs Negeri 2 Rembang adalah dengan mengaplikasikan materi pelajaran yang mampu mengeluarkan ide dan gagasan dengan berfikir dan bertindak kreatif. Kepala MTs Negeri 2 Rembang, Muhammad Yunus Anis mengatakan, madrasah tidak hanya membekali siswa dengan ilmu agama semata, namun juga membekali siswa untuk memiliki jiwa kemandirian dan keterampilan. Diharapkan, nantinya mampu menumbuhkan kreativitas membangun jiwa wirausaha setelah terjun di tengah masyarakat.
Melalui Wakamad Bidang Kesiswaan, Akhmad Makhim Arisanto didampingi Pembina KIR, Slamet Winarto, menjelaskan dari 20 Karya Ilmiah siswa disusun tahun 2021 yang lalu, pihaknya tertarik untuk menindaklanjuti hasil karya Ahmad Khoiril Refan Setyawan, Noviani Ananta Surya dan Nazila Safaatin Maulidiyah. Hasil karya mereka adalah pengolahan pelepah dan jantung pisang menjadi makanan crispy. Menurut Makhim Arisanto, karya tersebut merupakan gagasan kreatif yang dapat dikembangkan dalam tindakan ekonomi.
Dijelaskan Slamet Winarto, penyusunan karya ilmiah tersebut melalui beberapa uji coba dengan mempraktekkan secara langsung mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan hingga menjadi bentuk makanan ringan siap saji dengan hasil tekstur makanan yang renyah.
“Untuk rasa, bisa divariasi dengan beraneka rasa misal gurih atau pedas, dan hasilnya sudah layak untuk di jual. Tentunya dengan kemasan yang menarik,” kata Slamet Winarto.
Diungkapkan pula, bersama dengan Wakamad Kesiswaan dan Humas, pihaknya telah menawarkan kepada beberapa wali murid untuk memproduksi olahan pelepah dan jantung pisang sebagai kegiatan usaha rumah tangga yang menjadi binaan madrasah.
“Hal ini dimaksudkan untuk dapat membantu orang tua siswa yang notabene banyak dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Madrasah tetap akan membantu pemasaran sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai sumber pendapatan dalam mengentas kemiskinan,” jelas Mudjahidin.
Enterpreneur
Kepala MTs Negeri 2 Rembang, Yunus Anis menyambut baik gagasan kreativitas dalam membentuk jiwa entrepreneur dari para guru bersama siswa dalam membangun sinergi yang sangat bermanfaat. Sehingga secara tidak langsung turut dalam mempromosikan madrasah. Yunus Anis juga meminta, gagasan-gagasan kreatif seperti ini terus digali dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program madrasah. (Wient/iq)