Rembang— Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Anwar, Desa Karangmangu, Sarang. Silaturahim kepada KH Maemoen Zubair menjadi agenda pokok Luhut yang datang pada Selasa (2/2) siang kemarin.
Rombongan tiga mobil yang dikawal ketat oleh aparat keamanan tersebut disambut oleh segenap jajaran Muspida Rembang, termasuk Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah didampingi oleh Kasi Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren, Musthofa.
Setelah berbincang dengan Mbah Maemoen, Luhut kemudian memberikan beberapa arahan kepada para santri yang memadati halaman dan musholla ponpes Al-Anwar. Kepada para santri, Luhut menyampaikan beberapa pesan penting.
Radikalisme yang hingga kini masih menjadi persoalan, agar turut diantisipasi oleh kalangan pesantren. Santri mempunyai andil yang besar untuk mencegahnya. Salah satunya adalah dengan mengedepankan Islam Nusantara, Islam Rahmatan Lil Alamin, sebagaimana yang dicita-citakan oleh Mbah Moen dan ulama-ulama lainnya.
Peristiwa di Timur Tengah, kata Luhut, diharapkan tidak sampai terjadi di Indonesia. Bangsa ini bangsa ini harus mewujudkan Islam yang nusantara seperti yang dicita-citakan Mbah Moen, penuh toleransi dan kedamaian.
Luhut mengemukakan, negara-negara di timur tengah yang sedang mengalami konflik menyebabkan banyak korban. Kebanyakan korban adalah pihak-pihak yang tidak berdosa, seperti anak-anak yang tidak bisa sekolah, dan banyak keluarga yang berpisah. “Ini seperti yang terjadi di Irak, Suriah, Yaman dan Afganistan setiap hari perang dan bom bunuh diri. Kita tidak mau menjadi seperti itu, kita mau hidup penuh ketentraman, harmoni, penuh perjuangan dan kompetisi tapi tidak perlu ada kekerasan seperti di sana,” lanjut Luhut.
Sementara Mbah Moen berujar, selama ini pesantren Al-Anwar berkomitmen untuk menanamkan nilai-nilai Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, Islam nusantara yang membawa kedamaian untuk ummat, kepada para santri. Hal ini sesuai dengan nasihat ayahanda Mbah Moen, yaitu KH Zubair. Menurut beliau, nilai-nilai inilah yang akan bisa menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat, dari skala daerah hingga nasional.—Shofatus Shodiqoh