Rembang—Sebanyak 12 MTs di Kabupaten Rembang mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan secara serentak di seluruh Indonesia pada Senin-Selasa (27-28/2).
Simulasi ini dilakukan di madrasah masing-masing dengan kelengkapan perangkat komputer, server, dan jaringan internet. Selasa pagi (28/2), Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Jasim mengadakan monitoring pelaksanaan UNBK didampingi oleh pengawas Madrasah, Tasiah Khoiriyah.
Adapun jumlah MTs yang menyelenggarakan sebanyak 12 MTs, terdiri atas lima MTs Negeri, dan tujuh MTs Swasta. Jasim mengatakan, jumlah tersebut memang kurang dari 25 persen dari jumlah MTS keseluruhan, yaitu 42 madrasah. “Sebagian besar MTs memang masih belum siap dalam menyediakan sarpras karena keterbatasan anggaran,” kata Jasim.
Monitoring pertama dilakukan di MTsN Lasem. Untuk kelancaran UNBK, MTsN Lasem bekerjasama dengan MAN Lasem. Hal ini karena jumlah PC komputer tidak sebanding dengan jumlah peserta didik. Kelas IX yang terdiri dari sekitar 200 siswa melaksanakan UNBK di tiga ruang kelas. Masing-masing ruang tersedia 20 unit komputer.
Demikian halnya di MTsN Pamotan. Sebanyak 133 siswa menempati 2 ruang lengkap dengan perangkat komputer. “Setiap sesi mempunyai waktu 2 jam sehingga dalam sehari, ditambah waktu istrahat selesai sampai dengan pukul 16.00 WIB,” terang Kepala MTsN Pamotan, Srianto.
Integritas
Jasim mengatakan, UNBK ini diharapkan mampu menunjukkan integritas peserta didik tingkat menengah pertama dan menengah ke atas terhadap penguasaan materi pelajaran. Variasi soal ujian yang berbeda untuk setiap peserta didik, mengharuskan siswa menjawab pertanyaan secara mandiri, tanpa harus saling memberitahu.—shofatus/kholil.