Rembang – Kankemenag Kabupaten Rembang mengadakan pelepasan kepada sejumlah PNS di lingkungan Kankemenag Rembang yang digelar pada Rabu (26/7) di aula Kankemenag Kabupaten Rembang.
Acara ini dihadiri oleh Sebanyak 17 PNS di lingkungan Kabupaten Rembang yang akan melaksanakan haji Tahun 2017 M/ 1438 H yang secara langsung dilepas oleh Atho’illah. Dari 17 PNS tersebut, lima di antaranya menjadi petugas haji, baik TPDH maupun TPIHI. Sementara yang berpasangan suami istri yaitu 12 orang, sehingga total yang hadir dalam acara pelepasan tersebut yaitu 29 calon jamaah haji.
Atho’illah berpesan kepada PNS di lingkungan Kemenag Kabupaten Rembang yang akan berhaji untuk menaati semua aturan yang berlaku selama menjalankan ibadah. Hal itu dikemukakan dalam acara pelepasan Haji PNS yang digelar pada Rabu (26/7) di aula Kankemenag Kabupaten Rembang.
Atho’illah menegaskan, semua jamaah haji jangan sampai keluar dari instruksi petugas haji. Hal ini untuk menjaga keamanan yang bersangkutan. “Kami minta jamaah agar menaati semua instruksi dari petugas haji atau pejabat yang berwenang selama berhaji. Hal ini supaya keamanan terjamin,” tandasnya.
Bertindak sebagai pengisi tausiyah yaitu KH Syarofudin dari Leteh, Rembang. Mbah Syarof mengatakan, semua jamaah selaiknya khusyuk dalam beribadah haji. Beliau memberi gambaran, masyarakat tanah haram selalu tak pernah ketinggalan sholat berjamaah dan tidak pernah menjadi makmum masbuq. Hal ini karena masyarakat Arab menjadikan ibadah sebagai kebutuhan. Pemandangan ini sangat berbeda dengan masyarakat Indonesia.
“Ketika imam sudah salam, banyak makmum yang menambah rokaatnya (menjadi masbuq-red). Ini karena kita ini sepertinya butuh ibadah, tapi nggak butuh,” seloroh beliau.
Beliau juga berpesan kepada calon jemaah yang menjadi petugas haji agar melaksanakan tugas negara dengan sebaik-baiknya. “Menjadi petugas haji merupakan keinginan sendiri, sehingga harus maksimal dalam bertugas dan sepenuh hati melayani jemaah,” pungkasnya. — ss