Rembang—Kepala Madrasah Ibitidaiyah diminta segera mempersiapkan pelaksaan ujian madrasah pada Mei mendatang. Kendati tak lagi berstatus ujian nasional, namun penyelenggaraannya diharapkan mampu menjadi tolok ukur kualitas pembelajaran peserta didik selama di madrasah.
Demikian dikemukakan oleh Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, H. Atho’illah dalam rapat koordinasi Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah se-kabupaten Rembang kemarin.
Atho’illah menyampaikan harapan kepada semua Kepala MI supaya hasil ujian madrasah tetap berbobot. “Walaupun di tingkat MI sudah tidak memberlakukan ujian nasional namun kami harap ujian ini tetap diselenggarakan dengan kesungguhan hati dan menjadi ukuran kualitas peserta didik selama menempuh pendidikan di MI,” tandasnya.
Dikatakan Atho’illah, madrasah kini mempunyai kualitas yang setara dengan sekolah umum. Peserta didiknya juga telah mampu bersaing di ajang kompetensi di berbagai tingkat wilayah. Kendati demikian, beliau meminta kepada para pengelola madrasah untuk tidak hanya mengejar kuantitas, namun juga kualitas.
Beberapa kualitas yang dimaksud antara lain telah dipenuhinya delapan standar pendidikan sebagaimana yang tertera dalam PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
Ketua KKM MI Kabupaten Rembang, H. Sya’dullah mengatakan, pihak madrasah mempunyai kewajiban menyusun teknik ujian di tingkat madrasah mengacu pada POS ujian yang diterbitkan oleh Balitbang.
Sya’dullah meminta pihak madrasah untuk mempersiapkan administrasi, termasuk ujian praktek dan kisi-kisi soalnya. Data KKM MI mencatat, sebanyak 1.009 siswa MI akan mengikuti ujian madrasah pada 18-26 Mei mendatang.—Shofatus Shodiqoh