Rembang—Setelah melewati 10 tahun pembangunan, Masjid Jami’ Al-Amin Pamotan akhirnya diresmikan pada Selasa (17/5) kemarin. Hadir dalam peresmian tersebut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirajd, Mustasyar PBNU yang juga Pengasuh Ponpes Al-Anwar Sarang, KH Memun Zubair, Bupati Rembang Abdul Hafidz, Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang Atho’illah, segenap tamu undangan dan masyarakat umum.
Peresmian yang berlansung meriah tersebut diisi tausiyah oleh Said Aqil. Dalam tausiyahnya, Said meminta kepada masyarakat untuk menjaga kondusifitas umat Islam dengan menjaga kerukunan umat beragama. Karena kerukunan sekarang terancam dengan isu radikalisme. “Namun kita wajib bersyukur karena negara kita masih aman. Berbeda dengan negara timur tengah yang penuh dengan gejolak konflik,” kata Said.
Toleransi tersebut, lanjut Aqil, merupakan karakter bangsa Indonesia yang harus tetap dipertahankan. Menurutnya, karakter tersebut lahir dari nilai tradisi dan budaya yang kuat, dan juga ajaran Islam yang mengajarkan toleransi umat beragama.
Karakter tersebut juga dinilai mampu membentengi diri dari pengaruh negatif globalisasi, dan juga siap menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Umat Islam harus mampu mengambil peran di dalamnya, sehingga tidak terjajah oleh negara lain yang menguasai pasar dalam negeri.
Sementara Abdul Hafidz yang juga selaku Ketua Pembangunan Masjid Al-Amin ini mengatakan, selesainya pembangunan masjid selama kurang lebih 10 tahun ini tak lepas dari dukungan masyarakat luas. Tak hanya berupa uang, masyarakat juga menyumbang bahan-bahan bangunan seperti semen, batu bata, dan keramik.
Peresmian ditandai dengan pembubuhan tandatangan pada prasasti masjid oleh KH. Said Aqil, KH Maemun Zubair, dan Abdul Hafidz.—Shofatus Shodiqoh