Rembang – Dusun Ngaglik, Desa Kedungasem, Kecamatan Sumber merupakan dusun yang unik. Dusun ini telah lama tidak dijamah para pejabat karena ada mitos aneh. Mitos itu adalah apabila ada pejabat yang memasuki dusun ini, maka tak lama akan kehilangan jabatannya.
Atas mitos itu, dusun ini terisolir dari pejabat. Karena hampir jarang sekali ada acara yang melibatkan pejabat. Termasuk acara akad nikah yang melibatkan pejabat KUA.
Namun apa yang terjadi ketika KUA Kecamatan Sumber dipimpin oleh Djabar Alif? Pria yang berdomisili di Rembang kota ini mengaku sudah mendengar lama mitos tersebut. Namun ia tak menghiraukannya, karena jauh lebih mementingkan tugas dan fungsi KUA untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat, di antaranya yaitu layanan pernikahan.
Karena mitos ini, selama ini, masyarakat Dusun Ngaglik mengadakan akad nikah di KUA. Namun sejak 1-2 tahun terakhir, penghulu sudah berani menikahkan warga Ngaglik di dusun mereka sendiri berkat ketegasan Kepala KUA Sumber. Djabar Alif mengaku dirinya sempat diperingatkan orang lain, namun ia sebatas mendengarkan. Menurutnya, tugas untuk melayani masyarakat lebih utama daripada percaya dengan mitos yang belum jelas kebenarannya.
“Kami sudah tiga kali menikahkan penduduk dusun ini. Yaitu selama tahun 2019-2020. Dan berjalan lancar, tidak ada halangan. Saya masih sehat sampai sekarang. Semoga selanjutnya tidak ada masalah,” tandasnya.
Djabar Alif menceritakan, dia mendapatkan sambutan yang luar biasa dari warga ketika pertama kali menikahkan catin di dusun ini. “Waktu pertama kali mengadakan akad nikah di sini, ada sedikit kejanggalan. Banyak sekali warga yang datang melihat saya. Mungkin mereka heran kok berani datang ke dusun Ngaglik. Padahal ada mitos itu,” ungkap Djabar.
Sukarjan, tokoh masyarakat Dusun ini salut atas keberanian Djabar Alif yang mampu menepis mitos ini. “Kami berharap pejabat lain bisa meniru Pak Djabar Alif yang lebih mengedepankan logika daripada mitos,” ujarnya.
Langkah Djabar Alif ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Kakankemenag Kabupaten Rembang, M. Fatah. Menurut Fatah, Djabar Alif menjalankan tugas negara untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati dan apa adanya. Entah itu ada atau tidak ada mitos. “Mitos atau dalam istilah jawanya disebut ‘Gugon Tuhu’ ini memang kerap ada di masyarakat. Memang dibutuhkan tekad dan keberanian untuk melawan mitos. Dan Pak Djabar ini telah mampu melewati mitos di Dusun Ngaglik. Terbukti sejak tahun 2019, beliau masih menjabat sebagai Kepala KUA hingga sekarang. Prinsipnya hanya satu, beliau berniat menjalankan tugas negara dengan baik,” kata Fatah.
Penyuluhan
Semenjak kehadiran penghulu di dusun itu, hubungan antara masyarakat dusun yang sebagian besar mata pencahariannya petani ini dengan para staf KUA Sumber menjadi akrab.
Djabar akan mengambil langkah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar untuk bisa menepis mitos dan lebih percaya kepada kekuasaan Allah. “Kami akan segera berkoordinasi dengan para penyuluh untuk mengedukasi masyarakat agar tidak menganggap mitos ini sebagai sesuatu yang benar adanya. Karena kita tidak tahu awal mulanya mitos itu terjadi. Selama ini saya juga tahunya mitos tersebar dari lisan ke lisan,” katanya.
Kehidupan warga Dusun Ngaglik ini cenderung religius. Sehingga selain untuk menepis mitos, penyuluhan juga dilakukan untuk meningkatkan kehidupan rohani masyarakat. – Shofatus Shodiqoh
Pelajar MTsN 4 Rembang Borong Medali Pada Ajang Neo 2022
MTsN 4 Rembangn — Prestasi membanggakan kembali diraih oleh siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Rembang pada ajang Nastional Edusains...
Selanjutnya