FORUM Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FK PAI) Kabupaten Rembang diminta lebih meningkatkan koordinasi. Hal ini guna meningkatkan peran aktif penyuluh agama Islam dalam memajukan masyarakat di bidang moral.
Demikian dikemukakan Kasi Bimbingan Masyarakat Islam , HM Mahmudi ketika memberikan pengarahan dalam rapat koordinasi FK PAI Kabupaten Rembang, di mushola AL-Ikhlas, Kamis (30/4).
Mahmudi meminta penyuluh meningkatkan koordinasi untuk menyolidkan organisasi. Jika organisasi solid, maka anggota akan aktif menjalankan tugas dan fungsinya di masyarakat. Koordinasi tersebut juga penting guna membahas berbagai persoalan yang muncul di masyarakat.
Sebagai contoh persoalan radikalisme, protitusi online, kejahatan narkoba, dan isu-isu lainnya yang dialami oleh sebagian masyarakat Indonesia. Mahmudi mengatakan, keberadaan penyuluh agama Islam sangat dinantikan oleh masyarakat, agar generasi-generasi penerusnya tidak terseret arus fenomena yang jauh dari norma agama tersebut.
Mahmudi juga meminta kepada penyuluh agar mempunyai inovasi dalam bertugas. Salah satunya adalah tak hanya memahami persoalan agama, namun juga persoalan-persoalan tersebut di atas. “ Kami minta penyuluh agama Islam agar aktif mengikuti perkembangan informasi. Baik melalui media cetak maupun online. Jika tidak, maka penyuluh tidak bisa turut serta menyelesaikan persoalan sosial yang tengah terjadi,” ungkap Mahmudi.
Hal lain yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat adalah program-program pemerintah, utamanya Kementerian Agama kepada masyarakat. Sebab, penyuluh merupakan kepanjangan tangan Kementerian Agama di tengah-tengah masyarakat.
Ketua FK PAI kabupaten Rembang, Khiyarun Ni’am mengatakan, pihaknya akan berupaya untuk menjaga keeksisan dan kesolidan organisasi, utamanya di masyarakat, dan pemerintah lintas sektoral.
“Ini merupakan konsekuensi logis, kita sudah bersedia menjadi penyuluh, meskipun masih non-PNS. Kewajiban untuk memberikan penerangan di masyarakat, dan himbauan untuk menunjukkan keberadaan FK PAI harus kita jalankan sebaik-baiknya,” ungkapnya.—Shofatus Shodiqoh