Lasem—Sebagai puncak peringatan Hari Amal Bakti ke-71, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang menggelar upacara di lapangan MTsN Lasem, Senin (4/1). Upacara yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut berlangsung khidmat.
Bertindak sebagai inspektur Upacara yaitu Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah. Setelah menyapa semua peserta dan tamu undangan yang hadir, Atho’illah menyampaikan sambutan Menteri Agama di hadapan sekitar 800 peserta.
Menag menuturkan, agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa dan negara kita. Semangat dan motivasi keagamaan adalah sumber kekuatan kita dalam meraih kemerdekaan, mempertahankan kedaulatan nasional, dan menjaga keutuhan NKRI. “Agama mendapatkan kedudukan terhormat dalam tata kehidupan masyarakat, sehingga dijadikan sebagai salah satu sumber pembentukan hukum nasional. Agama menjadi ruh kehidupan kebangsaan kita sesuai dengan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Sejalan dengan tema Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-71 tahun 2017 yaitu “Bersih Melayani” dan motto “Lebih Dekat Melayani Umat”. Menag bersyukur, publik kini semakin menilai positif kinerja Kementerian Agama.
“Sebagian besar program telah mulai memenuhi harapan sehingga kinerja kita dianggap cukup baik dalam sejumlah survei. Indeks kepuasan jemaah haji terus naik, indeks kerukunan umat beragama juga masih tinggi, dan indeks reformasi birokrasi kita naik peringkat dari CC menjadi B –yang berimplikasi naiknya tunjangan kinerja dari 40 menjadi 60 persen. Beberapa waktu lalu, kita juga mendapatkan sejumlah penghargaan seperti; penghargaan dari Presiden sebagai Penyedia Layanan BLU dengan Akses Terjangkau, dan Penghargaan dari Kemenkeu sebagai 5 Kementerian dengan Kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar dalam APBN,” paparnya.
Selain itu, terangnya lanjut, Kementerian Agama juga mendapatkan penghargaan ganda terkait ekonomi syariah, yaitu sebagai Pemrakarsa Proyek Infrastruktur Berbiaya Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Investor Utama Sukuk Negara Domestik. “Tapi di sisi lain, Ombudsman Nasional menilai kita masih bertanda warna kuning atau belum begitu bagus dalam hal pemenuhan standar layanan publik. Kita juga turun predikat dari WTP menjadi WDP dalam audit keuangan oleh BPK. Pun masih ada keluhan-keluhan publik yang belum terselesaikan secara tuntas,” sambung Menag.
Berbagai organisasi yang berafiliasi dengan Kemenag, yaitu FKUB, Gema FKUB, IPHI, Badko TPQ, FKDT, FKPP, Baznas, BHR, MUI, dan tamu undangan lainnya menyimak dengan seksama sambutan Menag tersebut.
Di akhir acara, Dharma Wanita Pesatuan (DWP) Kankemenag Kabupaten Rembang menyerahkan hadiah lomba yang digelar bebarengan dengan jalan santai yang diadakan beberapa waktu lalu. Hadiah diserahkan langsung oleh Ketua DWP Kankemenag Kabupaten Rembang, Hidayatun Atho’illah kepada para pemenang.—Shofatus s.