Rembang – Pandemi Covid-19 tak menghentikan sahabat madrasah untuk berkarya. Adalah Slamet Winarto, guru MTsN 2 Rembang yang telah membuahkan karya beberapa buku selama masa pademi ini.
Di tengah kesibukannya sebagai admin yang terus memberikan layanan dan bimbingan pada siswa maupun pada guru, tidak menghalangi Slamet Winarto untuk selalu berkarya. Salah satu guru yang mengampu bimbingan TIK di MTsN 2 Rembang ini aktif menulis dan menjadi kontributor dalam penulisan buku.
Pada kesempatan ini, ia bersama sastrawan Indonesia dari berbagai kalangan baik dari unsur guru, siswa, mahasiswa dan unsur seniman serta penulis lainnya telah menghasilkan buku Antologi Puisi “Merayakan Pagebluk”, yang merupakan kumpulan puisi dari 150 penulis di Indonesia dimana hasil dari karya tersebut didonasikan sepenuhnya untuk korban Covid-19.
Selain itu Slamet Winarto menelurkan karya berupa buku yang mengangkat sejarah Lasem. Buku “Lasem Dalam Sejarah Perkembangan Kerajaan-Kerajaan di Jawa” yang telah mendapatkan ISBN Perpustakaan Nasional RI. Selain itu, Winarto juga menjadi salah satu kandidat peserta Adi Acarya Award. Winarto turut berartisipasi dalam pengadaan buku melalui Gerakan Menulis Buku Melalui Program Semangat Sejuta Buku untuk Indonesiaku. Hasil penjualan buku didonasikan untuk mengembangkan budaya literasi.
Karya Winarto ini diparesiasi oleh Kepala MTsN 2 Rembang, M. Yunus Anis. Menurutnya, budaya literasi perlu untuk kita terapkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis. “Kami berharap budaya literasi benar-benar dapat untuk lebih dikembangkan di MTs Negeri 2 Rembang” Ungkap M. Yunus Anis saat ditemui di ruang kerjanya (30/1/2021).
Yunus Anis menyampaikan kekhawatirannya di kalangan masyarakat, khususnya siswa dan guru yang lebih asyik dengan literasi digital. Apalagi media sosial yang sering dipenuhi berita bohong (hoax). “Kalau tidak pandai memilih, memilah dan mencermati kita khawatir mereka justru mendapat informasi yang keliru,” ungkapnya. – wient/iq