Rembang—Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Rembang menggelar rapat koordinasi pada Kamis (4/8) di aula Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Rembang. Rapat ini merupakan kali pertama sejak kepengurusa FKUB periode 2016-2012.
Turut hadir pula Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Mohammad Ali Anshory. Pada rapat tersebut, dibahas beberapa agenda secara garis besar selama lima tahun ke depan, untuk keperluan menciptakan Rembang yang rukun dan damai.
Klarifikasi
Pada kesempatan itu, salah satu salah satu pengurus FKUB yang juga Kasi Ketahanan Bangsa Kesbangpolinmas, Romli menjelaskan, beberapa waktu lalu terjadi konflik tentang aliran kepercayaan Sapto Dharmo di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang.
Dijelaskan Romli, kesan yang timbul di masyarakat adalah kalangan pengikut Sapto Darmo yang menjadi korban intimidasi masyarakat dengan kabar yang berkembang di media massa yaitu adanya pembakaran padepokan Sapto Darmo.
“Perlu kami jelaskan, bahwa tidak ada pembakaran padepokan. Yang benar adalah dua buah kusen pintu dibongkat dan dibawa ke tepi laut dan kemudian dibakar. Padepokan tersebut memang belum mempunyai IMB, namun sudah digunakan pengikutnya untuk ritual. Inilah yang dipermasalahkan masyarakat sekitar,” terang Romli.
Pihaknya, selaku pemerintah daerah juga telah memfasilitasi Sapto Darmo untuk pemindahan lokasi. “Saat forum rembugan itu, semua elemen pemerintah, masyarakat sekitar, sudah datang. Namun malah Sapto Darmonya yang tidak hadir,” sambungnya.—Shofatus Shodiqoh