Rembang—Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Rembang, Atho’illah meminta penyuluh Agama Islam memberikan penerangan kepada masyarakat terkait bahaya penggunaan narkoba. Hal ini menyusul fenomena peredaran narkoba pada jajanan anak yang sudah tersebar di pasaran.
Demikian dikemukakan Atho’illah pagi ini (9/3). Seperti diketahui, beberapa hari terakhir ini marak berita di media sosial tentang distribusi permen yang ditengarai mengandung narkoba. Untuk itu, Atho’illah meminta keaktifan penyuluh Agama Islam untuk mencegah konsumsi narkoba oleh masyarakat.
Keaktifan tersebut diminta lantaran jajanan itu bisa saja sudah merambah hingga ke desa-desa. Menurut Atho’illah, hal ini menjadi tugas dan tantangan penyuluh. “Di setiap kesempatan, kami minta penyuluh agar selalu mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati mengonsumsi jajanan, terutama untuk anak-anak mereka,” katanya.
Sebelumnya, pihaknya telah beberapa kali menyampaikan hal tersebut pada setiap kesempatan. Menurut Atho’illah, narkoba merupakan barang haram yang merusak generasi penerus bangsa. “Oleh karena itu, masyarakat harus menghindari jika tidak ingin masa depannya berantakan,” tegasnya.
Atho’illah menganalisa, hal ini merupakan rekayasa dari oknum tertentu yang dengan sengaja ingin merusak generasi penerus bangsa. “Bisa saja ini merupakan agenda setting dunia menyangkut politik ekonomi global yang menyerang Indonesia. Karena negeri ini kaya raya. Dengan merusak generasi mudanya melalui narkoba, maka mereka akan dengan mudah menguasai sendi-sendi perekonomian kita,” urainya beranalisa.—Shofatus s.