Rembang—Raudlatul Athfal Roudlotut Tholibin adalah RA yang terleak di Desa Dorokandang, Kecamatan Lasem. RA ini lumayan banyak diminati masyarakat. Namun sayang, keberadaannya belum disertai dengan izin operasional.
Padahal, RA ini sudah berdiri sejak tahun 2014 silam. RA yang terletak sekitar ½ kilometer dari jalan Raya Semarang-Surabaya ini mengharapkan bisa segera mendapatkan izin operasional agar mendapatkan kepastian hukum dalam melangsungkan pembelajaran.
Harapan ini dinantikan usai mendapat kunjungan dari tim Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yang dipimpin oleh Kabid Pendidikan Madrasah, Jamun awal Maret lalu. Tujuan kunjungan adalah untuk memverifikasi kelengkapan berkas dan kondisi fisik RA sebagai persyaratan untuk penerbitan izin operasional.
Pengurus Yayasan, Hasanun Sholeh mengatakan, Awal mendirikan bukanlah hal yang mudah. Hasanun Sholeh, selaku pengurus Yayasan mengatakan, memerlukan ketelatenan untuk meraih hati masyarakat sekitar. Karena di desa Dorokandang ini memang belum ada pendidikan Islam.
“Pendidikan yang terdekat yaitu TK, SD dan SMP. Kalaupun ada itu di daerah alun-alun Lasem yang berjarak sekitar tiga kilometer,” kata Hasanun.
Maklum, di daerah yang belum mengenal sepenuhnya pendidikan Islam menjadi sebuah tantangan tersendiri. Ketekunan dalam mengelola lembaga pendidikan diperlukan untuk mengembangkan lembaga hingga diterima oleh masyarakat, bahkan hingga luar daerah.
Sekarang, RA ini memiliki 63 siswa. Pada sore harinya, juga diselenggarakan Taman Pendidikan Al-qur’an yang banyak diminati oleh penduduk sekitar. Sementara tenaga pendidik pun terlihat telaten mendidik anak-anak. Kendati honor yang diterima tak seberapa. Apalagi RA ini belum mendapatkan fasilitas Bantuan Operasional dari pemerintah. Tetapi senyum keikhlasan terus mengembang di wajah mereka, setiap kali berjibaku dengan anak-anak.
“Jika izin sudah keluar, BOP bisa turun dan bisa digunakan untuk membayar honor guru. Sehingga kesejahteraan guru pun terjamin,” kata Jamun.
Namun RA ini memang mempunyai keterbatasan, antara lain fasilitas musholla yang masih terbuat dari kayu. Perhatian dari pemerintah tentulah dinantikan untuk meningkatkan sarana dan prasarana RA ini.—Shofatus s.