Rembang—Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah meminta kepada Kepala MTsN Pamotan dan MTsN Sulang yang baru agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Perubahan yang merupakan sebuah keniscayaan harus dapat disikapi dengan sikap legawa agar bisa optimal dalam menjalankan tugas.
Demikian dikemukakan Atho’illah dalam acara pisah sambut Kepala MTsN Pamotan dan MTsN Sulang yang diselenggarakan di Pendopo museum Kartini, Kamis (18/11). Acara ini dihadiri oleh segenap Kepala Madrasah Negeri/swasta, beserta jajaran guru dari MTsN Pamotan, MTsN Sulang,, dan MTsN Margoyoso.
Atho’illah mengimbau kepada Kepala madrasah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, baik dengan guru, murid, karyawan, komite sekolah, dan para orang tua murid. Selain itu dengan stakeholder terkait, yaitu muspika, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, juga tak kalah penting masyarakat sekitar.
“Stakeholder tersebut tentulah memiliki karakteristik yang berbeda antara madrasah satu dengan lainnya. Kepala Sekolah harus mampu mengadakan pendekatan secara bijaksana, tanpa menimbulkan konflik,” katanya.
Sebagai contoh yang diungkapkan Warsan, beberapa waktu lalu diadakan pemagaran di sekitar MTsN Pamotan. Pembangunannya memang sempat menuai kontroversi dari masyarakat. Namun dengan pendekatan yang bijaksana, akhirnya pembangunan tersebut bisa terselesaikan dengan baik. —Shofatus Shodiqoh