Rembang—Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Ahmadi menghadiri pelepasan kelas XII MAN Lasem, Rabu (4/5). Momen ini merupakan kali pertama Kakanwil menghadiri penglepasan siswa di MAN Lasem.
Sekitar 465 siswa kelas XII dilepas oleh Kepala MAN Lasem, Shofi. Selain penglepasan, juga diadakan uji kompetensi tahfidz Al-qur’an. Dalam uji kompetensi tahfidz ini, Kakanwil juga turut menguji salah satu siswa program tahfidz, dari 30 siswa yang mengikuti kelas program ini. Sejumlah pihak luar dilibatkan, seperti Kakankemenag Rembang, para Kasi dan Gara, serta sejumlah kepala Madrasah Negeri dan Kepala KUA.
Dalam sambutannya, Kakanwil mengucapkan selamat kepada siswa-siswi yang telah lulus menempuh pendidikan di MAN Lasem selama tiga tahun. Dikatakannya, MAN Lasem yang dulu bernama PGA Lasem, merupakan salah satu madrasah legendaris di Jawa Tengah. Berbagai siswa dari luar kota hingga luar Jawa turut menimba ilmu di sini. MAN Lasem ini juga telah banyak menelurkan para pejabat, pengusaha, politikus, dan orang-orang yang berhasil di bidangnya.
Sementara Kepala MAN Lasem Shofi mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai program untuk memajukan MAN Lasem. Antara lain dengan membuka program tahfidz. Dalam menjalankan program ini, MAN Lasem bekerjasama dengan salah satu ponpes di Lasem, yaitu Kutabul Banat untuk membimbing siswa-siswi.
Tujuan dari program tersebut tak lain adalah untuk menjadikan madrasah yang berbasis pondok pesantren. Menurutnya, MAN Lasem lahir di tengah-tengah daerah yang berkultur pesantren. Oleh karena itu, pihaknya bekerjasama dan selalu menjaga hubungan baik dengan puluhan pesantren di Lasem. Dan sebagian siswa-siswi juga bemukim di pesantren.
“Harapan kami, program tahfidz ini akan terus berkembang dan semakin diminati oleh siswa-siswi,” katanya.—Shofatus Shodiqoh