Rembang—Minuman keras, narkoba, dan pergaulan bebas merupakan perilaku menyimpang yang yang menimbulkan mudharat yang sangat luar biasa dari diri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, bahaya ini harus dihindari sejak dini, utamanya kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
Demikian dikemukakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah dalam seminar ‘Bahaya Miras, Narkoba, dan Pergaulan Bebas’ ditinjau dari perspektif kesehatan dan Agama di pendopo Museum Kartini, Selasa (13/10).
Atho’illah menjelaskan, mengonsumsi miras dan narkoba sangat dilarang dalam Islam, karena dapat menghilangkan akal. Penggunanya sendiri menurut Al-qur’an, didera sebanyak 80 kali. Apabila tidak di dunia, maka akan didera di akhirat nanti. Penggunaan miras dan narkoba ini lah yang akan menyeret pula pengguna ke penyimpangan seksual akibat pergaulan bebas.
“Menurut Abu Laits, meminum khamr itu merupakan pembuka pintu kejahatan lain, seperti berkelahi, berzina, mencuri, dan kecelakaan di jalan raya. Bahkan menurut Hasan Al-basri, seseorang yang sudah kecanduan alkohol akan terputus dari rahmat Allah,” urainya.
Untuk memerangi miras dan narkoba, diperlukan peran semua pihak, utamanya adalah keluarga. Keluarga merupakan pondasi utama pendidikan anak. Jika pendidikan agama di keluarga kuat, didukung oleh komunikasi yang harmonis dan sehat, maka perkembangan jiwa anak akan sehat dan akan terhindar dari bahaya tersebut.
“Demikian pula peran guru, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta lembaga keagamaan juga perlu dioptimalkan untuk membentengi generasi muda dari kondisi yang sudah kian memprihatinkan ini,” katanya.
Sementara narasumber lain, dr. Ivone Wulansari mengatakan, mengonsumsi narkoba bisa menimbulkan penyakit seperti hepatitis B, gagal fungsi hati, kanker, penyakit menular seksual, trauma akibat kecelakaan, hingga AIDS.
“Kita tentu masih ingat kejadian heboh terkait penggunaan Narkoba, di mana terjadi kecelakaan maut yang menyebabkan 15 orang meninggal dunia karena tertabrak mobil xenia yang dikendarai oleh pengguna narkoba,” tandasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pilihlah pergaulan dan lingkungan yang positif dan serta mendalami agama agar tidak mudah terjebak dalam perilaku menyimpang ini.—Shofatus Shodiqoh