Boyolali (Kemenag) — Ratusan orang tengah menunggu di depan regol (pintu gerbang) Embarkasi Solo untuk menyambut kedatangan jemaah haji asal Kabupaten Grobogan. Begitu bus yang membawa jemaah mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan melewati regol, sontak mereka melambaikan tangan kepada jemaah di bus; tentu dengan ekspresi senang dan penuh haru.
Petugas keamanan kerap mengingatkan jemaah untuk menepi menjauhi jalan utama agar tidak tertabrak bus. Begitu lah pemandangan di sekitar Embarkasi Solo setiap kali ada kedatangan jemaah dari Kabupaten Batang, Pemalang, Grobogan, dan Kabupaten Demak. Menyusul pula kabupaten lainnya di sekitar pantura.
Mengantar keluarga hingga ke Embarkasi ini sudah menjadi tradisi setiap tahunnya. Bagi mereka, mengantar keluarga atau tetangganya sebagai calon tamu Allah menjadi keberkahan sendiri. Mereka berharap, dengan mengantar ke Embarkasi Solo, mereka akan bisa segera menyusul haji.
Seperti yang diungkapkan Nasirun (65), pengantar jemaah asal Purwodadi, Kabupaten Grobogan. “Saya berangkat ke sini sama dua rombongan bis kecil, mengantarkan pak kyai. Selain mengantar Pak Kyai, pengen jalan-jalan lihat kota,” kata Nasirun ketika diwawancara di Embarkasi Donohudan, Selasa (28/5/2024).
Sebut saja Wati, pengantar jemaah lainnya Kabupaten Demak. Ia rela berlama-lama seharian di jalan sekitar Embarkasi Solo demi mengantarkan saudaranya ke Embarkasi hingga menjelang pemberangkatan. “Senang saya bisa mengantar saudara saya. Kalau nggak ke sini ya nyesel. Semoga ketularan bisa segera haji,” kata Wati ketika berbincang dengan jemaah haji dari pagar belakang Asrama Haji Donohudan.
repost from Kemenag RI
penulis : Iqo Shofwa