Rembang – Media sosial menjadi asupan masyarakat setiap hari. Jika tidak pintar memilah informasi, maka kita akan mudah diterpa informasi tersebut, apalagi informasi yang hoax. Karena itu, sebelum kita menelan informasi, kita harus pahami dulu apakah konsekuensi dari informasi tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Moh. Mukson ketika memberikan arahan kepada peserta Sosialisasi Manajemen Siaga bagi guru PAI yang digelar oleh Seksi PAI Kemenag Rembang pada Kamis (1/4/2021) di Hotel Kencana.
Menurutya, media sosial mempunyai peran yang siginifikan dalam mempengaruhi pemahaman seseorang dalam hal agama. Di antaranya adalah paham radikalisme.
Mukson mengatakan, Sementara peran dari guri PAI adalah memberikan literasi yang benar kepada segenap peserta didik tentang moderasi beragama untuk menangkal paham radikalisme tersebut. Karena paham ini berpotensi untuk memecah belah persatuan bangsa.
“Pemahaman yang keras akan berpotensi memunculkan aksi yang keras pula. Karena itu, anak didik perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya moderasi beragama sejak dini,” kata Mukson.
Mukson menambahkan, paham radikalisme yang mengerucut pada pembentukan negara atas satu sistem tertentu akan menyebabkan disintegrasi. Menurutya, Indonesia ini terbangun atas keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama.
Karena itu, sikap saling menghargai antar empat elemen tersebut harus diterapkan. Termasuk dengan tidak mencela agama lain. “Sebagaimana kata Gus Mus, ibaratkan agama sebagai istrimu. Silakan puji setinggi mungkin. Tapi jangan mencela istri orang lain,” pungkasnya.
Acara sosialisasi hari kedua ini menghadirkan narasumber Irham Wahid dari SMKN 1 Rembang dan Muhlas dari SMAN 1 Lasem. Kegiatan diikuti oleh 40 peserta, baik guru PAI PNS dan non PNS. — iq
Kakankemenag Tekankan Imbauan Pegawai Salat Berjemaah, Ini Faktornya
Rembang (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang mendukung penuh imbauan Menteri Agama RI dalam upacara peringatan Sumpah Pemuda...
Selanjutnya