Rembang – Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan halaqah dengan tema Penyiapan Ulama Perempua di Era Digital di Hotel Siliwangi Semarang, Jum’at Sabtu 28-29/01/2022.
Sri setyaningseh, Penyuluh Agama Islam KUA Pamotan merasa bersyukur didaulat menjadi perwakilan dari MUI Kabupaten Rembang. Dia menyampaikan bahwa kalangan perempuan merasa tertinggal untuk pemanfaatan teknologi dalam berdakwah.
“Kegiatan halaqah ini dimaksudkan sebagai upaya peningkatan kapasitas agar para ulama perempuan mempunyai pemahaman yang baik di ranah digital”, ungkap pengasuh PP Anwarul Qur’an Assuniyyah, mengutip sambutan Panitia Halaqoh Munawaroh Nur Hadi, Sekaligus Ketua Komisi Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI Provinsi Jawa Tengah.
Lebih lanjut Setyaningseh menyimpulkan subtansi kegiatan tersebut, agar para ulama perempuan nantinya dapat membuat konten milenial. Saat ini mayoritas remaja menggunakan teknologi sehingga kalau tidak diselamatkan, bisa fatal akibatnya.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan 35 kabupaten/kota, serta utusan dari pesantren.”Diharapkan para peserta bisa menumbuhkan dan memotivasi perempuan di wilayahnya agar mampu memberi warna yang positif di media sosial,” tambahnya.
Sementara itu, dalam sambutan nya Wakil Gubernur Jateng H. Taj Yasin menyebut peran perempuan sangat dibutuhkan untuk mengatasi berbagai persoalan. Pihaknya mengapresiasi kegiatan halaqah yang dilakukan untuk peningkatan kapasitas perempuan.
Pria yang disapa Gus Yasin menceritakan sosok ulama perempuan di masa Nabi seperti Khadijah dan Ummu Salamah.
“Perempuan memiliki ketangguhan dan keilmuan, sehingga saat ini penting sebagai imbangan bagi laki-laki yang tidak paham hukum,” ujarnya. (Tia/iq