Rembang (Humas) – Era digital berdampak luar biasa pada anak generasi sekarang, terutama generasi alpha. Untuk menjaga masa depan mereka, orang tua perlu membangun pola komunikasi yang baik, agar anak tidak memiliki ketergantungan gadget yang tinggi.
Hal ini disampaikan oleh Psikolog RSUD dr. Soetrasno Rembang Dina Wahyunita dalam seminar parenting Menjadi Orang Tua dan Sahabat Terbaik di Era Digital, yang digelar oleh Dhama Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Rembang pada Rabu (31/7/2024) di aula PLHUT Kemenag Rembang.
Dina menjelaskan, handphone memiliki dampak yang negative pada anak. “Menggunakan handphone secara berlebihan (candu) akan berdampak negative pada anak,” katanya.
Dampak negative itu antara lain, anak mudah menjadi gelisah, tantrum, cenderung membantah orang tua, kualitas tidur menurun, tidak disiplin, konsentrasi menurun, kesehatan mata menurun, hingga beberapa anggota tubuh yang bergerak-gerak dengan sendirinya.
Kendati demikian, ada pula pengaruh positifnya, seperti menjadi media untuk mengakses informasi lebih luas, mendorong kreativitas berpikif, dan menjadi media untuk belajar dan berkarya.
Dina memberikan solusi, untuk bijaksana dalam menyikapi anak terhadap teknologi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Pertama, pendampingan anak ketika menggunakan gawai. “Kita bisa berdiskusi tentang konten yang ia buka di handphone,” katanya.
Kedua, memiliki quality time yang cukup dengan anak dengan pola komunikasi yang hangat dan membangun keakraban dengan anak.
Ketiga, memberikan pilihan-pilihan kegiatan yang menyenangkan selain bermain handphone. Dan berikutnya adalah memberikan secara tegas batasan waktu bermain handphone setiap waktunya.
“Dan jangan lupa untuk mengajarkan kemampuan digital dasar, beretika dalam bermedia sosial agar tidak mejadi pelaku atau korban cyber bullying,” pungkasnya.
Acara ini dihadiri oleh anggota DWP Kemenag Rembang. Ketua DWP Kemenag Rembang Afifah Muhson mengatakan, DWP Kemenag Rembang perlu untuk mengajak segenap anggotanya memahami ilmu parenting sesuai zaman sekarang, yaitu di era digital 5.0.
“Kita lahir di era yang sangat berbeda dengan zaman sekarang. Karena itu perlu untuk memahami tentang ilmu-ilmu dan pengetahuan tentang parenting di mana teknologi berkembang sangat pesat,” katanya. – iq/afif