MTsN 4 Rembang — Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Rembang menggelar workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) selama dua hari, Ahad-Senin (23-24/7). Acara yang dihelat di ruang guru MTsN 4 Rembang tersebut diikuti oleh segenap guru dan diharapkan mampu meningkatkan mutu dan standar pembelajaran di madrasah.
Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Rembang, Sya’dullah membuka langsung acara workshop tersebut. Hadir juga dalam acara tersebut pengawas MTsN 4 Rembang, Asmui. Syadu’llah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Kamad dan guru MTsN 4 Rembang atas diselenggarakannya Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka.
“Mudah-mudahhan acaranya berjalan lancar dan memberikan manfaat positif bagi pembelajaran di MTsN 4 Rembang,” harapnnya saat membuka acara.
Lebih lanjut Sya’dullah mengemukakan, perubahan suatu kurikulum bertujuan memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik sesuai perkembangan zamannya. “Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5-PPRA) merupakan ruh dari Kurikulum Merdeka pada umunya dan khususnya pada Madrasah. Kurikulum Merdeka dibuat sebagai bentuk penguatan dari kurikulum-kurikulum yang sudah ada sebelumnya,” lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala madrasah MTsN 4 Rembang, Teguh Santosa. Dalam sambutannya, Teguh menyampaikan bahwa workshop bertujuan mememantapan dalam pelaksanaan Kurikum Merdeka di MTsN 4 Rembang. “Workshop ini digelar untuk memberikan support agar Bapak Ibu guru terpacu dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Peserta workshop terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan. Yunia Rahmawati Latifah, (Guru Matematika), mengungkapkan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka sangat bermanfaat sekali. “Worshop ini sangat membantu sekali, karena memberikan wawasan baru dalam mengaplikasikan Kurikulum Merdeka. Tentu ini sangat bermanfaat bagi guru dan peserta didik,” ucapnya saat diwawancarai.
Hal senada juga disampaikan Arif Susminto (Guru Akhidah Akhlak). “Tanggapan saya sangat positif sekali, hal ini karena dilaksanakan di awal tahun pembelajaran, sehingga membuka pengetahuan guru-guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” ungkapnya.
Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka tersebut menghadirkan narasumber H. Mutadi dari Balai Diklat Keagamaan Semarang. — eh/iq