Sedan – Guna mendekatkan diri dengan keluarga peserta didik, MIN 1 Rembang membuat program Gusu Menyapa. Gerakan ini merupakan silaturahim wali kelas ke rumah-rumah wali murid dengan target minimal satu kunjungan dalam sepekan.
Kepala MIN 1 Rembang, Ahmad Fahimi mengatakan, gerakan ini didasari oleh prinsip bahwa sebuah institusi pendidikan tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa kerja sama dengan berbagai pihak. Mulai dari unsur pemerintahan, warga sekitar hingga wali murid. “Unsur sinergitas dalam dunia pendidikan yang paling utama adalah wali murid. Mengingat keluarga sebenarnya adalah lembaga pendidikan informal yang pertama dan utama. Seorang anak akan mulai belajar pertama kali dengan meniru dan mengamati perilaku ibunya. Sehingga peran orang tua khususnya seorang ibu menjadi yang terpenting dalam dunia pendidikan sejak dini,” ungkap Fahimi.
Menurut Fahimi, Gerakan ini bukan diartikan secara dangkal dengan cukup sekedar senyum salam sapa sebagaimana lumrah dilakukan berbagai madrasah dan sekolah, tetapi jauh lebih mendalam. “Gerakan kami ini memiliki banyak manfaat. Pertama, sebagai sarana komunikasi efektif dan intensif antara pihak madrasah dengan pihak wali murid. Dengan menjalin komunikasi yang efektif dan intensif, maka akan timbul saling pengertian. Guru akan lebih memahami bagaimana kondisi keseharian anak didiknya ketika di rumah, begitu juga wali murid akan semakin paham perkembangan pendidikan anaknya ketika di madrasah,” jelasnya.
Yang kedua, lanjutnya, Membangun Kerjasama. MIN 1 Rembang ingin setiap wali murid dan unsur madrasah lainnya benar-benar merasa memiliki madrasah ini, sehingga akan timbul rasa saling menjaga, saling membantu demi kemajuan bersama Madrasah. “Madrasah bukan semata-mata tanggung jawab guru atau bahkan kepala madrasah semata, melainkan masyarakat dalam hal ini wali murid dan komite madrasah juga wajib ikut bertanggung jawab,” sambungnya.
Ketiga, melaksanakan Ajaran Agama. Sebagai institusi pendidikan yang berlandaskan ajaran agama Islam, MIN 1 Rembang wajib menciptakan lingkungan pendidikan yang religius, sebagaimana tercermin dari Visi Madrasah “Cemerlang” : Cerdas, Mandiri, Estetis, Religius, Literasi dan Cinta Lingkungan.
“Dalam Islam kita tahu bahwa menjalin silaturahmi dan mempererat persaudaraan adalah hal yang sangat dianjurkan,” jelas Fahimi lanjut.
Kegiatan Guru Menyapa ini tidak sekedar berkunjung dan berbincang-bincang, tetapi dilengkapi dengan perangkat administrasi yang harus diisi guru. Perangkat administrasi tersebut berfungsi sebagai petugas BPS yang melakukan sensus, sehingga diharapkan madrasah mempunyai basis data yang valid dan rinci terhadap kondisi setiap wali murid. “Data-data tersebut kemudian bisa menjadi acuan pemetaan kondisi wali murid sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan ketika meluncur program-program pendidikan yang lainnya,” pungkas Fahimi. – fhm/iq