MIN 1 Rembang — Lahan kosong di halaman belakang MIN 1 Rembang banyak tumbuh tanaman liar. Lahan kosong inilah yang menjadi tempat tumbuh suburnya rumput-rumput liar. Namun, rumput liar tersebut memiliki potensi untuk menjadi pupuk penyubur tanaman.
Inilah yang membuat Siti Mahmudah, guru kelas 4 Sains terpikir untuk membuat biosaka dari tanaman liar. Dengan menggandeng Daningsih, teman sejawat yang juga guru kelas 5 Sains untuk mengajak anak-anak klas 4 dan 5 mempraktekkan pembuatan biosaka. Langkah awal siswa-siswi kelas 4 dan 5 Sains mengambil rumput liar di halaman belakang yang banyak ditumbuhi tanaman liar. Alat dan bahan di antaranya ember, botol bekas, saringan, gelas plastik, air.
“Dalam membuatnya kita tidak boleh punya pikiran-pikiran yang buruk, pikiran kita harus positif. Sangat sederhana pembuatannya, cukup direndam dan diremas-remas dan memutar berlawanan arah jarum jam dan manfaatnya sangat besar,“ ujar Mahmudah.
Proses pembuatannya dilakukan dengan cara meremas-remas segenggam rumput liar di dalam air kurang lebih 5 liter selama 15-20 menit sampai tercampur homogen tidak mengendap, tidak berubah warna menjadi bening dan tidak mengeluarkan gas meskipun disimpan dalam waktu yang lama. Hasil biosaka kemudian disimpan di greenhouse MIN 1 Rembang.
Beberapa jenis tanaman liar yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan biosaka antara lain; babandotan (Ageratum conyzoides L), tanaman insulin, tanaman patokan kebo (Euphorbia hirta L), meniran (Phyllanthus niruri L).
Penggunaan biosaka dari rumput liar ini dapat menghemat pengeluaran karena tidak perlu membeli pupuk. Cukup membuatnya dari rumput liar yang ada di sekitar lingkungan. Selain itu, rumput liar ini relative mudah ditemukan. Seperti di pekarangan rumah, pinggir jalan, dan di lahan-lahan kosong lainnya.
Ahmad Fahimi sangat mengapresisasi dan mengacungi jempol kegiatan ini. Praktek pembuatan biosaka bagi siswa siswi MIN 1 Rembang akan tertanam dalam pikiran anak agar dapat memanfaatkan lingkungan sekitar kita. Pemanfaatan biosaka dapat mengurangi penggunaan insektisida. Ini adalah bentuk upaya revitalisasi media tanam di greenhose. Dan menjadi referensi yang sangat bagus untuk tanaman serta ketahanan tanaman, ujarnya saat ikut menyaksikan prose pembuatan biosaka. — yuni/iq