MTsN 5 Rembang — Islamic Boarding School Nurul Hikam MTsN 5 Rembang menyelenggarakan tasmi’ Al-Qur’an Bil Ghaib Juz 30, 1, dan 2 dan beberapa surat-surat pilihan (surat Yasin, ar-Rahman, al-Waqiah, dan al-Mulk). Tasmi’ ini digelar pada Sabtu (27/5) di musala madrasah dengan dihadiri seluruh pengelola boarding, pengasuh, beberapa guru dan wali santri.
Tasmi’ ini merupakan program unggulan pertahun Pondok Nurul Hikam. Semua santri sebelum lulus diwajibkan hafal minimal juz 30 dan surat pilihan. Hal tersebut dinilai sangat penting dan dibutuhkan di tengah masyarakat.
Plt Kepala MTsN 5 Rembang, Asyrofi mengatakan, selama berdirinya pondok, baru kedua kalinya diadakan tasmi’. Pada kali ini, santri yang ikut tasmi’ berjumlah 27 santri. Rinciannya, 7 santri putra dan 20 santri putri. Juz yang ditasmi’kan juga beragam, 9 anak juz 1, dua anak juz 2, 12 anak juz 30 dan 4 sisanya surat pilihan.
“Pelaksanan tasmi’ dibagi menjadi tiga gelombang, mengingat waktu yang dibutuhkan sangat banyak, belum lagi kalau tertabrak dengan program madrasah. Maka dari itu dengan adanya tiga gelombang ini nantinya diharapkan berjalan dengan efektif dan efisien. Gelombang pertama telah dilaksanakan pada tanggal 28 Mei, 10 dan 12 Juni mendatang untuk gelombang selanjutnya,” terang Asyrofi.
Asyrofi berharap, suatu saat santri yang akan lulus bisa menghatamkan al-Qur’an Bil Hifdzi.
Nur Salim selaku ketua panitia, mengutip suatu hadist yang artinya, “sebaik-baiknya orang adalah dia yang belajar al-Qur’an dan mengamalkannya”. Harapannya, semua santri Nurul Hikam mampu untuk mewujudkan apa yang terkandung dalam hadist tersebut.
Hal senada disampaikan Abdullah Afif, selaku perwakilan dari ketua pengelola. Abdullah mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhori tentang perumpamaan orang mu’min yang membaca al-Qur’an bagaikan buah Utrujah, rasa buahnya enak dan baunya wangi.
Namun, perumpamaan orang mu’min yang tidak membaca al-Qur’an bagaikan buah Kurma, rasanya enak namun tidak berbau. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang membaca al-Qur’an bagaikan buah Raihanah, baunya enak namun rasanya pahit.
Terakhir perumpaman orang munafik yang tidak membaca al-Qur’an, bagaikan buah Hanzalah, rasanya pahit tetapi tidak berbau. Oleh karena itu para santri di sini setiap harinya dididik untuk belajar menghafal al-Qur’an dan mengamalkannya.
“Sesuai dengan tema yang diangkat pada Tasmi’ hari ini خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْأٓنَ وَعَلَّمَهُ Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengamalkannya. Semoga putra-putri kita menjadi generasi penerus yang berjiwa qur’ani dan berakhlakul karimah,” pungkasnya. (Af/Um/Hb/iq)