Rembang – Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, Siswa siswi Raudhotul Athfal (RA) Al Uswah desa landoh mengikuti pembelajaran manasik haji hari Sabtu (9/9/2023) di lapangan Sarang.
Pengajaran manasik haji bagi siswa RA (Raudhatul Athfal) atau tingkat prasekolah merupakan langkah awal yang baik untuk memperkenalkan mereka pada konsep penting dalam agama Islam. Namun, pengajaran ini harus disesuaikan dengan usia dan pemahaman anak-anak.
Selain para siswa siswi RA sebagai peserta serta guru yang mendampingi para siswa juga nampak beberapa pejabat dari Kantor Kementerian Agama Kab Rembang juga hadir dengan memberikan arahan dan motivasi bagi para pendidik maupun para anak anak yang berlatih manasik.
Pelatihan manasik haji ini diikuti oleh seluruh RA yang ada di Kabuaten Rembang, yang masing-masing RA mengirimkan siswa/siswinya, dan didampingi oleh guru serta orang tua mereka, sehingga diperkirakan ada ada lebih 500 peserta yang mengikuti kegiatan ini.
Sinta Nur Izzah, Kepala RA Al-Uswah Desa Landoh menuturkan bahwa ia sangat senang bisa mengikuti acara pelatihan manasik ini, karena menurutnya acara ini mampu memberikan semangat baru kepada para anak didiknya, harapannya acara semacam ini bisa dilakukan dan menjadi agenda tahunan.
“Pengajaran manasik haji bagi siswa RA (Raudhatul Athfal) atau tingkat prasekolah merupakan langkah awal yang baik untuk memperkenalkan mereka pada konsep penting dalam agama Islam. Namun, pengajaran ini harus disesuaikan dengan usia dan pemahaman anak-anak,” ucapnya.
“Kegiatan ini membuat masyarakat lebih tertarik untuk menyekolahkan anak mereka di RA, semoga ini menjadi doa buat saya dan kita semua agar bisa benar-benar melakukan ritual ibadah haji yang sesungguhnya,” tuturnya lagi.
Pada kegiatan pelatihan manasik haji bagi siwa RA ini, panitia menekankan poin-poin utama dalam manasik haji, seperti niat, tawaf, sa’i, lempar jumrah, dan sebagainya. Serta mengajarkan nilai-nilai seperti kesabaran, ketaatan, dan kebersamaan yang terkandung dalam manasik haji.
Mak Mul orang tua wali yang mendampingi cucunya merasa sangat senang karena cucunya sejak dini sudah dikenalkan dengan ibadah haji.
“ Saya sangat senang dengan kegiatan ini, karena saya melihat cucu saya sejak dini sudah dikenalkan dan diajarkan mengenai tata cara beribadah. Dengan mendampingi cucu saya ini, saya juga ikut belajar tata cara beribadah yang sangat saya inginkan yaitu berhaji di mekkah” katanya
“ Saya semakin mantab dan bangga bisa memasukkan cucu saya ke RA Al Uswah Desa Landoh, matur nuwun kagem seluruh ustadzah ” pungkasnya.
Pengajaran manasik haji kepada anak-anak prasekolah harus mengutamakan pemahaman mereka yang terbatas dan menekankan pada nilai-nilai keagamaan dan kebaikan. Selain itu, pengajaran ini harus dilakukan secara santai dan menyenangkan agar anak-anak dapat mengasimilasi informasi dengan baik. — burhan/iq