Rembang – Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kabupaten Rembang menggelar Halal Bihalal dan Pembinaan di aula Kemenag, Jum’at (19/5/2023). Acara ini menghadirkan Kapolres Rembang, ketua FKUB, Kakankemenag dan jajaran pejabat lingkungan Kemenag Rembang juga Penyuluh Agama Islam baik PNS maupun Non PNS.
Kakankemenag Rembang, M. mengatakan, Penyuluh Agama sebagai garda terdepan diharapkan menyukkseskan program Kementerian Agama.
“Program Menteri Agama tahun 2022 adalah tahun toleransi. Sedangkan sekarang tahun 2023 adalah tahun kerukunan. Maka para Penyuluh Agama harus terus mengawalnya,” pintanya.
Di depan Penyuluh Agama Islam, Ali Muhyiddin Kasi Bimas Islam bepesan agar Penyuluh Agama tidak hanya piket di KUA, tapi mengawal dalam hal moderasi beragama dan bisa berkolaborasi dengan Polres Rembang dalam program Polisi Ngaji Polisi Nyantri.
Sementara itu Kapolres Rembang, AKBP Suryadi mengaku merasa mendapat keluberan berkah menjadi polisi dari Rembang, karena dari kota Rembang telah lahir tokoh-tokoh besar di level nasional. “Banyak tokoh-tokoh besar dari Rembang seperti Mbah Maimoen Zubair, Gus Mus, Pak Menteri Agama, ada Gus ketua PBNU juga Gus Baha’ sehingga saya menjadi polisi dari Rembang mudah di kenal dan menjadi terkenal, karena di anggap santri beliau-beliau,” aku Suryadi disambut tepuk tangan yang hadir.
Ditambahkan, apalagi GusMen (panggilan Menteri Agama) ketua GP Anshor yang kinerjanya tag tag tag, bahkan melebihi polisi.
“Jadi kami yang menjadi polisi juga malu kalo tidak seperti beliau,” Jelas pria asal desa Selopuro Lasem kelahiran 1979.
Di penghujung acara ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) KH Atoillah Muslim menyampaikan tema halal bihalal. Menurutnya puasa adalah bentuk kasih sayang Alloh kepada manusia. Agar syari’at ini bisa mendidik untuk menahan amarah dan hawa nafsu. Maka setelah berpuasa, tambahnya, kita berharap Alloh menjadikan kita sebagai hamba terampuni dosanya,diterima amal ibadahnya dan menjadi orang yang beruntung.
Pria yang pernah menjabat Kakankemenag Rembang itu juga mengimbau, agar Syawwal ini dijadikan media untuk saling memaafkan dan menjalin kebersamaan. “Alquran sudah jelas, salah satu ciri-ciri orang bertaqwa adalah mereka yang mau memaafkan kesalahan orang lain,” pungkasnya. — Gusman/iq