Semarang—Humas mempunyai peran yang besar untuk membentuk citra sebuah organisasi pemerintah kepada masyarakat. Citra lembaga pemerintah yang baik bergantung pada sejauh mana Humas mempublikasikan aktivitas yang akan membuat eksistensi lembaga diakui secara positif oleh masyarakat.
Demikian dikemukakan oleh Kabag Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Suhersi ketika menyampaikan materi pada Workshop Jurnalistik Kehumasan yang diselenggarakan pada Rabu-Jum’at (1-3/2) di Hotel Grasia, Semarang.
Suhersi menandaskan, media adalah ruang publik. Siapa yang paling banyak mengisi ruang publik, ia akan memenagi opini publik dan menguasai agenda publik. “Ini merupakan tugas Humas untuk membentuk opini publik Kementerian Agama dengan agenda setting tersendiri,” kata Suhersi.
Menurut Suhersi, pada era teknologi informasi yang kian pesat ini, masyarakat memerlukan informasi secara cepat dan akurat. “Perkembangan teknologi informasi yang pesat membuat masyarakat menuntut hak mereka untuk mendapatkan informasi secara mudah dan cepat dari penyelenggara negara sebagaimana yang tercantum dalam constitution rights di negara demokratis,” papar Suhersi.
Sebagai penyelenggara negara, lanjut Suhersi, Kementerian Agama harus mampu memberikan ruang kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi pelayanan dengan cepat. “Di sinilah manfaat lembaga pemerintah untuk memenuhi hak-hak masyarakat dengan memberikan pelayanan informasi kepada mereka,” ujarnya.
Apabila ada kesan masyarakat yang negatif, Suhersi berpendapat Kementerian Agama harus segera menindaklanjuti dengan memberikan informasi klarifikasi yang benar. Sebaliknya, jika tidak segera di blow up, maka citra negatif tersebut masih akan melekat di masyarakat.
“Di sinilah tugas humas pemerintah mampu menyampaikan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Namun yang salah tersebut harus disampaikan dengan cara yang benar,” tandasnya lanjut.
Bangun jaringan
Sementara guna menyosialisasikan kegiatan dan berbagai kebijakan organisasi, humas diminta mampu membangun jejaring dengan media massa sekitar. Humas harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan pers, agar setiap informasi yang beredar di masyarakat bisa terkontrol.
Relasi dengan media ini, kata Suhersi, selain untuk merelease program-program kebijakan, juga berfungsi untuk mengklarifikasi berita yang kurang positif yang muncul di masyarakat.–ss