Rembang – Era disrupsi menunjukkan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Namun perkembangan teknologi ini hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan batas-batas tertentu.
Hal ini diutarakan oleh Wakil Bupati Rembang, H. M. Hanies Cholil Barro’ saat sambutan dan membuka acara Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik di Kabupaten Rembang, Jum’at (22/9/2023) di Hotel Pollos Rembang.
Gus Hanies prihatin dengan generasi sekarang yang justru diperalat oleh teknologi dan tidak bisa memanfaatkannya dengan baik.
“Padahal kaidahnya, teknologi itu buatan manusia. Maka kita harus bisa memanfaatkan dan menjadikan teknologi sebagai alat. Bukan justeru kita yang diperalat,” tandasnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media dan Komunikasi Publik, H. Wibowo Prasetyo mengatakan, perkembangan teknologi informasi sekarang mampu menembus ruang dan waktu. “Kita sudah memasuki era di mana semua ruang itu tidak berbatas (borderless). Penggunaan media sosial yang begitu massif, hingga ada aplikasi zoom meeting yang muncul pada saat Covid-19 yang mampu menghapus sekat ruang kita,” kata Stafsus.
Wibowo mengungkapkan, masyarakat Indonesia termasuk pengguna media social terbesat di dunia, salah satunya Tiktok. Namun dalam perjalanannya, media social sekarang banyak digunakan untuk hal-hal negative. Di antaranya menyebar hoax dan ujaran kebencian. “Termasuk Tiktok, sekarang bergeser diisi konten tentang gossip dan juga ujaran kebencian,” ucap Wibowo.
Wibowo menyebutkan, ada tiga jenis hoax yang sering disebarkan di media social. Yaitu agama, politik, dan Kesehatan. Padahal, hoax ini digulirkan ke medis social terus- menerus. Menurutnya, hoax yang diproduksi secara terus-menerus itu akan menjadi sebuah kebenaran. Karena itu, Wibowo mengimbau agar masyarakat tidak mudah termakan oleh hoax.
Transformasi
Wibowo mengungkapkan, Kementerian Agama kini sudah mulai melakukan transformasi digital selama beberapa tahun terakhir. “Kita sudah rubah citra Kemenag yang dulu identik dengan kuno dan kolot, menjadi maju dan modern,” katanya.
Upaya ini di antaranya adalan peluncuran aplikasi Pusaka yang sudah bisa diunduh di play store oleh seluruh masyarakat. Aplikasi ini mengintegrasikan seluruh informasi dan pusat layanan keagamaan dan pendidikan,” jelas Wibowo.
Atas capaian transformasi digital ini, Menteri Agama, H. Yaqut Cholil Qoumas mendapatkan pernghargaan tokoh transformasi Layanan Digital Pelayanan Keagamaan dari detik.com.
Kabid Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Faridi menyampaikan pesan untuk menggunakan teknologi digital dengan hati-hati. “Dalam menyerap informasi, kita tidak bisa hanya menonton video yang sepotong. Namun perlu kita cari informasi yang akurat melalui media mainstream,” kata Faridi.
Demikian pula, dalam menulis sesuatu, kita hendaknya berhati-hati. “Sebab, tulisan kita di media sosial atau media online akan meninggalkan jejak digital. Artinya, 20 tahun mendatang masih bisa dibaca orang lain,” katanya.
Turut hadir dalam acara ini, Kakakemenag Kabupaten Rembang, jajaran pejabat Kemenag Rembang, Kepala Madrasah, dan para guru lintas agama. Sementara bertindak sebagai narasumber yaitu Sekretaris PCNU Rembang, Muchtar Nur Halim dan Arif Agung Cholili, serta redaktur NU Online, M. Syakir NF. — iq